ANALISIS MEKANISME DEFORMASI BERDASARKAN MONITORING PRISMA UNTUK MENENTUKAN AMBANG BATAS PREDIKSI LONGSOR DI AREA TAMBANG TERBUKA BATU HIJAU
ALFEN YUDHA WIDAGDO, I GDE BUDI INDRAWAN S.T., M.Eng., Ph.D.
2017 | Tesis | S2 Teknik GeologiKestabilan lereng tambang terbuka pada industri pertambangan merupakan salah satu isu penting, dikarenakan dalam proses produksi area tambang akan mengalami perluasan dan pendalaman penggalian. Berdasarkan hal diatas, perlu dilakukannya suatu studi kasus mengenai perilaku deformasi batuan terhadap waktu pada setiap kejadian longsoran di area tambang terbuka Batu Hijau. Analisis yang dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan terhadap rekaman data prisma RTS (Robotic Total Stations). Pengamatan dilakukan sejak awal instalasi hingga terjadinya longsoran. Analisis dalam penelitian ini menyertakan perhitungan kuantitatif serta deskriptif pada variabel yang diujikan, meliputi data kondisi massa batuan serta perubahan geometri lereng yang memicu terjadinya longsoran, untuk mengetahui hubungan korelasi yang mempengaruhi tingkat deformasi pada kejadian longsoran di tambang Batu Hijau. Dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengamatan terhadap akselerasi progesif sesaat sebelum longsoran pada pemantauan grafik data prisma sangat memungkinkan untuk dijadikan ambang batas terjadinya longsoran. Penelitian akan membandingkan antara metode inverse velocity yang diperkenalkan oleh Fokuzono dengan metode pengamatan longsoran yang dikembangkan oleh Mercer dalam penentuan ambang batas longsoran pada area penelitian. Berdasarkan hasil analisis serta pembahasan yang diakukan, massa batuan memiliki hubungan korelasi positif terhadap deformasi yang terjadi, dengan tingkat korelasi 0.6484 dan perubahan geometri lereng memiliki hubungan korelasi negatif rendah terhadap nilai deformasi, dengan tingkat korelasi 0.3417. Analisis menunjukkan dalam penentuan ambang batas kecepatan longsoran dengan metode pengamatan akselerasi akhir pada stage 3, lebih mudah dan memiliki kesamaan pola dalam satu longsoran yang sama dibandingkan pada perhitungan metode inverse velocity. Dari hasil pengamatan terhadap hasil analisis, nilai ambang batas rata-rata longsoran di Batu Hijau berkisar antara ���±7.2-11.6 mm/hari selama ���±2-9 hari.
The stability of open mining slopes in the mining industry is one of the important issues, because in the production process of mining area will experience expansion and deepening of excavation. Based on the above, it is necessary to conduct a case study on the deformation behavior of rocks against time at each failure event in Batu Hijau open pit area. The analysis performed is by monitoring the RTS (Robotic Total Stations) prism data record. Observations made since the beginning of the installation until the occurrence of landslide. The analysis in this study includes quantitative and descriptive calculations on the variables tested, the rock mass data and changes of slopes geometry that trigger the occurrence of avalanches, to determine correlation that affects the deformation rate in the failure event in the Batu Hijau mine. In some studies, it has been observed that observation of accelerated progeny suddenly before failure in the monitoring of prism data is able to be a threshold for failure. The research will compare the inverse velocity method that introduced by Fokuzono with the landslide observation method developed by Mercer in determining the failure threshold in the research area. Based on the results of the analysis and discussion, the rock mass has a positive correlation relationship to the deformation that occurred, with correlation level 0.6484 and changes of slopes geometry have a low negative relationship to deformation value, with level of correlation 0.3417. The analysis shows that in determining the failure threshold speed with the final acceleration observation method on stage 3, it is easier and has the same pattern in one same failure than in the inverse velocity method. From the observation result of the analysis, the average failure threshold value in Batu Hijau ranged from ���± 7.2-11.6 mm /day for ���± 2-9 days.
Kata Kunci : Rekaman prisma, crest (up wall), deformasi, RMR, ambang batas longsor.