Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SAFITRI DWICAHYANI, Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi yang ideal dan makanan bayi yang paling aman selama 4-6 bulan pertama kehidupan. ASI mengandung bahan-bahan anti infeksi yang melindungi bayi terhadap diare bawaan makanan dan paparan dari patogen bawaan makanan. Cakupan bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif pada tahun 2012 di Kabupaten Sleman masih di bawah target yang harus dicapai sebesar 80%. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian air susu ibu eksklusif di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, perlu diadakan penelitian ini. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan studi cross-sectional. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari HDSS Sleman Siklus I dan II. Sampel pada penelitian ini adalah 218 ibu. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Subjek penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai anak usia 7 bulan sampai < 24 bulan. Analisis data menggunakan uji chi square (p value < 0,05) dan regresi logistik. Hasil: Kepemilikan asuransi kesehatan dan penggunaan botol/dot/kempengan berhubungan signifikan dengan pemberian ASI eksklusif. Usia ibu, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu tidak berhubungan signifikan dengan pemberian ASI eksklusif. Ibu yang memiliki asuransi kesehatan memiliki kemungkinan 2,14 kali lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif daripada yang tidak memiliki asuransi kesehatan. Bayi yang tidak pernah menggunakan botol/dot/kempengan sebelum usia 6 bulan memiliki kemungkinan 5,14 kali lebih besar untuk memperoleh ASI eksklusif daripada yang pernah menggunakan botol/dot/kempengan sebelum usia 6 bulan. Kesimpulan: Faktor paling dominan yang berhubungan dengan pemberian air susu ibu eksklusif adalah penggunaan botol/dot/kempengan (p = 0,000; OR = 5,14; 95% CI = 2,81-9,38).

Background: Breast milk is an ideal source of nutrients and the safest baby food during the first four until six months of life. Breast milk contains anti-infective substances that protect baby against foodborne diarrhea and exposure of foodborne pathogens. Coverage of infants aged 0-6 months who were exclusively breastfed in 2012 in Sleman still below the target to be achieved (80%). To determine the factors associated with exclusive breastfeeding in Sleman District Daerah Istimewa Yogyakarta, this research should be conducted. Methods: This research was a quantitative study using cross-sectional study. The secondary data derived from Health Demography and Surveillance System (HDSS) Sleman Cycle I and II was used. Samples in this study were 218 mothers. Sampling was using purposive sampling method. Subjects were mothers who had children aged seven months until less than 24 months. The data was analysed using chi square test (p value < 0.05) and logistic regression test. Results: Ownership of health insurance and the use of bottle/dot/kempengan significantly associated with exclusive breastfeeding. Age of mother, education of mother, and employment of mother did not significantly associated with exclusive breastfeeding. Mothers who had health insurance had 2.14 times more likely to practice exclusive breastfeeding. Infants who had never used bottle/dot/kempengan before six months of age had a 5.14 times more likely to obtain exclusive breastfeeding. Conclusion: The most dominant factor associated with exclusive breastfeeding was the use of bottle/dot/kempengan (p = 0.000; OR = 5.14; 95% CI = 2.81-9.38).

Kata Kunci : faktor-faktor yang berhubungan, air susu ibu eksklusif, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, HDSS Sleman

  1. S2-2017-350978-abstract.pdf  
  2. S2-2017-350978-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-350978-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-350978-title.pdf