EFEKTIVITAS INTERVENSI MINI TRAINING MTBS (MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT) DALAM PENINGKATAN KETRAMPILAN PETUGAS DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
DR RR ANUGRAH W, Prof.dr. Hari Kusnanto J, SU, DrPH.; dr. Tunjung Wibowo,Sp.A(K), MPH
2017 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran KlinikTujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi Mini Training MTBS bagi peningkatan ketrampilan petugas dalam menangani balita sakit dengan MTBS. Metode. Desain penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental , the non ekuivalen pre post control group design. Subyek penelitian ini adalah populasi petugas pelaksana MTBS pada 20 puskesmas di Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan ketrampilan 40 petugas kesehatan yang terbagi menjadi 20 petugas dalam kelompok kontrol dan 20 petugas dalam kelompok perlakuan sebelum dan sesudah intervensi Mini Training MTBS. Analisa data dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil. Dengan menggunakan uji t test didapatkan rerata skor pre test dan pos test ketrampilan petugas kesehatan dalam melaksanakan MTBS pada kelompok kontrol tidak bermakna secara statistik (p 0,857). Rerata skor pre test dan post test ketrampilan petugas kesehatan dalam melaksanakan MTBS pada kelompok perlakuan bermakna secara statistik(p 0,000). Pada kelompok perlakuan peningkatan ketrampilan pengenalan tanda umum kelompok perlakuan bermakna signifikan (p 0,000) dibandingkan dengan klasifikasi (p 0,148), pemberian terapi (p 0,009), dan komunikasi dan konseling (p 0,005). Analisis multivariat regresi linear menunjukkan bahwa variabel pemberian pelatihan Mini Training MTBS bermakna signifikan dalam meningkatkan ketrampilan petugas (p 0,000) dibandingkan dengan variabel umur (p 0,970), masa tugas (p 0,425), riwayat pelatihan MTBS (p 0,686), kategori puskesmas (p0,409) dan pendidikan (p 0,474). Pemberian pelatihan Mini Training MTBS meningkatkan ketrampilan pengenalan tanda umum secara signifikan (p 0,000) , klasifikasi (p 0,001) dan komunikasi dan konseling (p 0,011) tetapi tidak signifikan pada ketrampilan pemberian terapi (P 0,093). Mini Training MTBS dapat terlaksana dalam waktu yang lebih singkat dan metode yang interaktif dengan menggunakan ICATT. Kesimpulan. Efektivitas intervensi Mini Training MTBS terbukti meningkatkan ketrampilan petugas dalam melaksanakan metode MTBS secara signifikan dan waktu pelatihan lebih singkat, baiya lebih rendah serta metode yang interaktif . Ketrampilan MTBS yang meningkat bermakna dengan pemberian Mini Training MTBS meliputi ketrampilan pengenalan tanda umum, klasifikasi dan komunikasi dan konseling.
Objective. The objective of the study is to know the skill level of health workers in implementing IMCI method in Primary Health Centre of Bantul area and the effectiveness of the intervention IMCI Mini Training focused on IMCI skill improvement Method. This study is using quasi experimental the non ekuivalent pre post control group design. The sample of this study isa group of health workers which implement IMCI in daily work at 20 Primary Health Centers in Bantul. Data is then collected by observing 20 health workers in control group and 20 health workers in treatment group. Health workers in treatment groups are implementing IMCI in both before and after given IMCI Mini Training condition The result is then analyzed using univariate, bivariate and multivariate method. Data Analysis. Using T test analysis Mean value of health workers pre test and post test skill score in implementing MTBS in control group no significant difference (p 0,857).While in treatment group, the Mean value of pre test and post test score showing significant difference (p 0,000). Increasing of skill score have significant difference in evaluation of general sign (p 0,000) than skill of classification (p 0,148), giving treatment (p 0,009) and communication and counselling (p 0,005). Linear regression analysis shows IMCI Mini Training significant contribution in increasing health workers skill (p 0,000) than variables age (0,970), long of duty (p 0,425), IMCI training (0,686) , category of public health centre (0,409) and study (p 0,474). Giving IMCI Mini Training is also significant in increasing evaluation general sign (p 0,000), classification(p 0,001), communication and counseling (p 0,011) but no signicant in giving treatment (p 0,093). IMCI Mini Training have shorter time and interactive methode using ICATT. Result. Effectivity of IMCI Mini Training is increasing health workers skill in IMCI implementation significantly, having shorter time course, cost efeective and interactive methode. Skill of implementing IMCI significantly difference consist of evaluation general sign, classfication and commuication and counseling.
Kata Kunci : MTBS-ketrampilan petugas-Pelatihan MTBS, IMCI-health workers skill-IMCI Training