Perkembangan industri pengolahan kayu di Indonesia
HARYADI, Dr.Ir. Slamet Hartono, MSc
2002 | Tesis | S2 Magister Manajemen AgribisnisDua karakteristik indujtri pengolahan kayu (ISIC 33111, ISJC 33112 dan lSlC 331 13) adalah penggunaan tenaga kerja yang relatif tidak terampil dan kesederhatiaan proses produksi. Keadaan demikian sangat sesuai dengan kondisi tenaga kerja di Indonesia yang relatif tidak memiliki spesialisasi. Karena tenaga kerja dan modal merupakan faktor penentu dalam proses produksi, penelitian ini berusaha untuk menganalisis (1) pertumbuhan output real, tenaga kerja dan investasi, dan (2) pengaruh tenaga kerja dan investasi terhadap nilai tambah pada industri-industri tersebut. Penel itian ini menggunakan data nasional BPS dari tahun 1976 sampai 1995. Variabel yang dipelajari meliputi output real, nilai tambah, tenaga kerja dan investasi. t~ertumbuhan output real dan tenaga kerja diestimasi menggunakan model pertumbuhan konstan, dan perkembangan investasi diestimasi menggunakan model tren. Peranan tenaga kerja dan investasi dipefajm' dengan mengestimasi paranieterparameter elastisitas tenaga kerja dan produksi marjinal dari modal fisik. Parameterparameter tersebut diestimasi dengan medode maximum likelihood. Output real dan tenaga kerja pada tiap industri tumbuh secara positif; diantara ketiga industri ISIC 33 112 tumbuh pada tingkat paling tinggi sedangkan ISIC 33 1 1 1 tumbuh pada trngkat paling rendah. Investasi cenderung turun pada ISIC 33 I 1 1 dan ISIC 33 1 13, namun demikjan investasi cenderung meningkat pada ISIC 33 1 12. Dalain jangka panjang tenaga kerja dan investasi berpengaruh terhadap nilai tambah. Dalam jangka pendek tenaga kgrja berpengaruh positif terhadap nilai tambah pada tiap industri, tetapi investasi tidak memberikan pengaruh terhadap nilai tambah pada ISIC 33 11 1 dan ISIC 33 112 dan berpengaruh negatif pada ISIC 331 13.
Two characteristics of wood processing industries (ISIC 33 1 1 1, ISIC 33 1 12 and ISIC 331 13) are the use of unskilled labor and the simplicity of production process. 'I'hesc characteristics are suitable for Indonesian labor condition that is not relatively specialized. Since labor and capital are determinant factor influencing production, this research attempt to analyze (1) the growth of real output, labor and investment, (3) the role of labor and capital on added value of these industries. The research used BPS data at national level from 1976 to 1995. Variables to bc lcariicd includc real output, added value, quantity of labor and investment. The growth rate of output and labor is estimated by constant growth model; the growth of invcstrncnt is cstimatcd by trend model. The effects of labor and investment on added valuc are learncd by estimating parameter elasticity of labor and marginal product of physical capital. These parameters are estimated by maximum likelihood method. Both real output and labor on each industry grow positively; among these industries iSIC 331 12 grows at the highest level, meanwhile ISIC 331 11 grows at the lowest level. Investment tends to decrease on ISIC 33 1 1 1 and ISIC 33 1 13; however, it tends to increase on iSIC 33112. In the long run labor and investment affect on added value on each industry. In the short run labor affect on added value positively on each industry, but investment give no effect on added value on ISIC 331 11 and ISIC 33 1 12, and affect negatively on acjded value of ISIC 33 1 13
Kata Kunci : Agribisnis,Industri Pengolahan Kayu