Laporkan Masalah

POTENSI PARIWISATA MUSIK SEBAGAI ALTERNATIF PARIWISATA BARU DI INDONESIA (CONTOH KASUS JAVA JAZZ)

AUNURRAHMAN WIBISONO, Dr. Ir. Djoko Wijono, M.Arch

2016 | Tesis | S2 Kajian Pariwisata

Pariwisata musik termasuk dalam kategori wisata minat khusus. Jenis pariwisata ini tumbuh pesat mulai setidaknya dua dekade terakhir, terutama di kawasan Britania Raya. Indonesia sebagai negara dengan jumlah kelas menengah yang bertumbuh drastis, berpotensi menjadikan pariwisata musik sebagai alternatif pariwisata baru. Saat ini sudah semakin banyak festival musik maupun konser di Indonesia. Hal ini juga didorong oleh kebosanan wisatawan terhadap pariwisata massal di Indonesia. Sayangnya, hingga saat ini nyaris tidak ada kajian ilmiah terhadap potensi pariwisata musik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi pariwisata musik di Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan beberapa analisis kualitatif dan juga memasukkan beberapa data kuantitatif terkait dengan tingkat okupansi hotel. Penelitian ini memakai contoh kasus festival Java Jazz. Festival yang pertama kali diadakan pada 2005 ini menjulang jadi salah satu festival jazz terbesar di dunia. Hasil dari penelitian ini adalah festival musik sangat berpotensi untuk jadi alternatif pariwisata baru. Secara konsep pariwisata, festival musik seperti Java Jazz telah memberikan efek terhadap pariwisata. Baik berupa dampak ekonomi, peningkatan okupansi hotel, hingga terciptanya lapangan pekerjaan. Diharapkan di masa depan, akan semakin banyak orang yang mengkaji tentang pariwisata musik. Juga diharapkan para pengampu kepentingan mulai memasukkan festival musik sebagai bentuk pariwisata baru di Indonesia.

Music tourism is belong to niche tourism. This kind of tourism have been growing since, at least, two decades ago, especially in Great Britain. Indonesia, a country which have a great rising of middle class, have a chance to make music tourism as one of their new alternative tourism. Today, there are so many music festival around the country. This is mainly because, there are tourists who get bored with mass tourism. Unfortunately, until today, the number of studies in Indonesia's music touris is almost none. This study's goal is to learn and study about the Indonesia's music tourism's potential. This study using the qualitative research and some qualitative data for explain the relation between music festival and hotel occupation. The case study is Java Jazz Festival, which start in 2005. This festival is now become one of the biggest jazz festival in the world. Even better, in 2010, this festival hold a record for a jazz festival with the most stages in the world. The result of this study, music festival is potential to be one of new alternative tourisms. In the name of tourism, festival music like Java Jazz has a great positive impact for tourism. Let's say the economic impact, a good rising in hotel occupancy, and the work labors. This study hopes that someday, there are more people to study this case. Also, the tourism stakeholder start to put music tourism as a part of new tourism in Indonesia.

Kata Kunci : Pariwisata Musik, Java Jazz, Kelas Menengah

  1. S2-2016-324726-abstract.pdf  
  2. S2-2016-324726-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-324726-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-324726-title.pdf