Laporkan Masalah

POLA PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA TKI (Studi di Desa Karangrowo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus)

FERI KRISTIANAWATI, Dr. Suharko

2015 | Tesis | S2 Sosiologi

INTISARI Pengasuhan anak yang ideal dalam keluarga dilakukan oleh kedua orang tua. Pengasuhan pada dasarnya adalah coparenting, yaitu tanggung jawab bersama antara ayah dan ibu. Namun, kondisi tersebut tidak dapat selalu dipertahankan karena kebutuhan keluarga itu variatif. Hal ini seperti pada warga Desa Karangrowo, Undaan, Kudus yang bekerja menjadi TKI ke luar negeri. Dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, mereka yang berkeluarga dan memiliki anak harus meninggalkan kewajibannya dalam mengasuh anak. Kondisi tersebut menjadikan anak hanya mendapatkan pengasuhan dari salah satu orang tua (ayah/ibu saja) atau pihak lain (orang tua pengganti). Dari latar belakang tersebut diperoleh rumusan masalah 1) Bagaimanakah kondisi sosial ekonomi keluarga TKI di Desa Karangrowo? 2) Bagaimanakah pola pengasuhan anak pada keluarga TKI di Desa Karangrowo? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data lapangan diperoleh dengan teknik wawancara dan pengamatan. Analisis data menggunakan analisis kualitatif, yaitu analisis yang memberikan deskripsi mendalam dan kesimpulan yang sesuai dengan topik dan tujuan dari penelitian. Adapun tahapan analisis data adalah tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap analisis data. Hasil penelitian mengenai pola pengasuhan anak pada keluarga TKI di Desa Karangrowo adalah bahwa dalam mengasuh anak orang tua tunggal-ayah menerapkan pola pengasuhan permissive neglectful (mengabaikan). Orang tua tunggal-ayah dengan sengaja kurang peduli, perhatian, acuh dan lebih memprioritaskan kepentingan sendiri di atas kepentingan anak. Hal ini menjadikan anak terabaikan baik fisik, afeksi, maupun sosialnya. Orang tua tunggal-ibu menerapkan pola pengasuhan authoritarian (keras pada anak). Orang tua tunggal-ibu menerapkan aturan tegas dan ketat dalam keseharian anak. Jika anak tidak patuh atau berperilaku salah, anak mendapatkan hukuman. Orang tua tunggal-ibu juga tidak bisa optimal dalam mengasuh anak karena keterbatasan waktu, perhatian, dan tenaga dalam menjalankan semua tugasnya seorang diri. Orang tua pengganti (kakek-nenek) menerapkan pola pengasuhan permissive indulgent (menuruti). Orang tua pengganti (kakek-nenek) seringkali menuruti kemauan anak dan tidak mampu mengindahkan atau membatasi apakah itu baik atau tidak bagi anak sendiri. Orang tua pengganti (kakek-nenek) juga tidak tegas dan mentoleransi perilaku anak yang tidak baik, mendorong anak berperilaku semaunya sendiri. Menunjukkan bahwa anak yang berada dalam pengasuhan orang tua pengganti mendapatkan pengasuhan yang tidak tepat atau ‘salah asuhan’. Kata kunci: Pengasuhan, Anak, Keluarga, TKI

ABSTRACT Ideal parenting in the family is performed by both parents. Perenting basically is co-parenting, that is a shared responsibility between the father and mother. However, these conditions can not always be maintained because of the needs of families are varied. It is like the villagers Karangrowo, Undaan, Kudus working as migrant workers abroad. With the aim to improve and enhance the well-being of families, they married and have children must abandon its obligations in parenting. These conditions make the child just getting the parenting from one parent (father/mother only) or another (surrogate). From this background, the issues in this research are 1) How is the socio-economic conditions of families of migrant workers in the Karangrowo village? 2) How is parenting in families of migrant workers in the Karangrowo village? The method used in this research is descriptive qualitative method. The field data obtained by interview and observation. Analyze data use qualitative analysis, it is the analysis that provide in-depth descriptions and conclusions that match the topics and goals from the research. The stages of data analysis is a data reduction stage, the stage of presentation of data and data analysis stage. The results of this study is that in parenting, single-father applies permissive neglectful parenting (ignore). Single parents-father deliberately less care, attention, indifferent and prioritize their own interests. It makes child neglect physical, affective, and social. Single-mothers applies authoritarian parenting (violence). Single-mother applies the firmly rules and strictly in the child's everyday life. If the child does not obey or behave incorrectly, the child gets punished. Single-mother can not be optimal in parenting because of time, attention, and energy to carry out all duties alone. Surrogate parents (grandparents) apply indulgent permissive parenting (obey). Surrogate parents (grandparents) often to placate a child and not be able to ignore or limit whether it is good or not. Surrogate parents (grandparents) is not strict and tolerate the behavior of a child who is not good, so encourage children to behave as they wish. Children who are parented by surrogate parents, gets parenting that is not appropriate or can be called 'misguided'. Keywords: Parenting, Children, Family, Migrant Workers

Kata Kunci : Pengasuhan, Anak, Keluarga, TKI

  1. S2-2015-322016-abstract.pdf  
  2. S2-2015-322016-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-322016-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-322016-title.pdf