Lapangan panas bumi Beta merupakan sistem panas bumi vulkanogenik pada perbukitan struktural di tatanan tektonik busur Banda Dalam. Sumur Beta-01 (76 meter di atas permukaan laut, kedalaman 932,65 meter Kedalaman Ukur) merupakan sumur pemboran pertama di lapangan panas bumi ini. Litologi sumur Beta-01 tersusun atas satuan tuf dengan sisipan breksi vulkanik (0-360 meter Kedalaman Ukur) dan satuan breksi vulkanik dengan sisipan lava andesit (360-932,65 meter Kedalaman Ukur). Analisis difraksi sinar X sampel bulk dan preparat mineral lempung dilakukan pada 20 sampel serbuk bor. Hasil analisis difraksi sinar X sampel bulk menunjukkan keterdapatan kuarsa, kalsit, pirit dan sulfur. Hasil analisis preparat mineral lempung menunjukkan keterdapatan mineral smektit, khlorit, kaolinit, haloisit, ilit/smektit dan khlorit/smektit. Kehadiran mineral haloisit (20-260 meter Kedalaman Ukur) menunjukkan temperatur masa lampau kurang dari 120 derajat Celcius dan kehadiran kaolinit (60-720 meter Kedalaman Ukur) menunjukkan temperatur kurang dari 220 derajat Celcius serta ilit/smektit (20-900 meter Kedalaman Ukur) menunjukkan temperatur masa lampau 190-220 derajat Celcius. Kisaran temperatur stabil masa lampau mineral lempung lebih rendah daripada kisaran temperatur stabil mineral kalk-silikat (lebih dari 240 derajat Celcius). Sistem mangalami peningkatan temperatur yang diindikasikan oleh keterdapatan mineral lempung sebagai mineral pengganti dan epidot sebagai mineral pengisi. Kisaran temperatur stabil mineral lempung berada dalam kisaran temperatur homogenisasi kuarsa dan kalsit pada kedalaman 778-779 meter Kedalaman Ukur dan 927,62-932,65 meter Kedalaman Ukur. Geotermometri Na/K menunjukkan temperatur masa kini sebesar 199-263 derajat Celcius. Perkembangan tidak progresif mixed layered clay sumur Beta-01 mengindikasikan permeabilitas sekunder berupa rekahan. Permeabilitas tersebut kemudian berkurang karena pengisian rongga oleh mineral pengisi. Hilang sirkulasi pada kedalaman 320-932,65 meter Kedalaman Ukur mengindikasikan zona permeabel masa kini. Haloisit, kaolinit dan sulfur yang berasosiasi dengan pirit dan kuarsa pada kedalaman kurang dari 260 meter Kedalaman Ukur mengindikasikan keterdapatan fluida asam masa lampau. Fluida asam kemudian turun dan mengalami netralisasiyang diindikasikan oleh keterdapatan anhidrit berdasarkan hasil analisis petrografi. Smektit, korensit, khlorit, kaolinit, ilit/smektit, khlorit/smektit, kuarsa, kalsit, pirit, pada kedalaman 20-932,65 meter Kedalaman Ukur mengindikasikan keterdapatan fluida netral masa lampau. Keterdapatan fluida asam dan netral pada kedalaman kurang dari 260 meter Kedalaman Ukur mengindikasikan proses alterasi hidrotermal yang berbeda.

Beta geothermal field is a volcan hosted geothermal system in the structural hills of Banda Dalam tectonic setting. Well Beta-01 (76 meter above sea level, depth 932,65 meter) is the first drilling well in this field. Well Beta-01 lithology consists of tuff unit with intercalations of volcanic breccias (less than 360 meter) and volcanic breccias unit with intercalation of andesite lava (360-932,65 meter). X-ray diffraction analysis of bulk and clay sampels is performed to 20 cuttings. As a result, quartz, calcite, pyrite and sulphur are identified by bulk sample analysis. Smectite, chlorite, kaolinite, halloysite, illite/smectite and chlorite/smectite are identified by clay sample analysis. The presence of halloysite (20-260 meter) suggests the paleotemperature of less than 120 degree Celcius, kaolinite (69-720 meter) less than 220 degree Celcius and illite/smectite (20-900 meter) 190-220 degree Celcius. These paleotemperatures are lower than calc-minerals paleotemperature ( less than 240 degree Celcius ). Clay minerals as replacement minerals and epidote as vein mineral indicate the heating up process. The paleotemperature of clay minerals are match with the homogenization temperature of quartz and calcite at 778-779 meter and 927,62-932,65 meter depth. Na/K geothermometry shows the present temperature 199-263 degree Celcius. Unprogressive mixed leyered clays in well Beta-01 indicates good paleo secondary permeability (channel/faulting/conduit). However, the permeability has decreased due to mineral deposition. Present permeability is shown by the loss circulation at 320-932,65 meter depth. Halloysite, kaolinite and sulfur that associate with quartz and pyrite at less than 260 meter depth indicate paleo acid fluid. Anhydrite indicate that the acid fluid percolated and was neutralized. The paleo geothermal fluid at 20-932,65 meter is possibly neutral fluid, was indicated by smectite, corrensite, chlorite, kaolinite, illite/smectite, khlorit/smectite, quartz, calcite and pyrit. The occurance of both fluids at less than 260 meter depth indicate different hydrothermal alteration process.

Kata Kunci : Panas bumi, Ambon, Alterasi hidrotermal, Difraksi sinar X