Laporkan Masalah

POTENSI ANTI DIABETES MELITUS SERBUK UMBI TANAMAN SARANG SEMUT (Myrmecodia tuberose) MELALUI KAJIAN HEMATOLOGIK, IMUNOLOGIK DAN HISTOPATOLOGIK ORGAN TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN

IMRON ROSYADI, Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D.; drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D.

2015 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia, akibat penurunan kadar hormon insulin yang diproduksi kelenjar pankreas. Banyak obat alternatif yang digunakan untuk mengatasi maupun mencegah penyakit diabetes melitus, salah satunya adalah umbi tanaman Sarang Semut (Myrmecodia tuberose). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk umbi tanaman Sarang Semut (Myrmecodia tuberose.) terhadap kadar gula, gambaran hematologik rutin dan histopatologik organ tikus Wistar (hati, ginjal dan pankreas) yang diinduksi streptozotocin. Tikus yang digunakan adalah tikus Wistar sebanyak 25 ekor jantan, umur sekitar 2 bulan, dengan berat badan 180-250 gram. Tikus dibagi 5 kelompok secara acak masing-masing 5 ekor. Tikus kelompok I, II dan III diinduksi diabetes dengan dosis tunggal streptozotocin intraperitoneal dengan dosis 40 mg/kg bb yang dilarutkan dalam buffer sodium sitrat 0,1 M. Tiga hari post induksi, tikus kelompok I, II dan III menjadi diabetes. Tikus diabetes kelompok I diterapi dengan serbuk umbi tanaman Sarang Semut dosis A (18 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari dan tikus diabetes kelompok II diterapi dengan serbuk umbi tanaman Sarang Semut dosis B (9 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari. Tikus diabetes kelompok III diberi perlakuan 0,5 mL NaCl fisiologis/200 g bb tikus/ekor/hari/PO selama 21 hari sebagai kontrol positif diabetes. Kelompok IV diberi serbuk umbi tanaman Sarang Semut dosis B (18 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari untuk mengetahui efek dari Sarang Semut itu sendiri. Kelompok V diberi perlakuan 0,5 mL NaCl fisiologis/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari sebagai kontrol negatif. Pemeriksaan hematologi rutin dilakukan pada hari ke-0 dan 21 perlakukan serbuk Sarang Semut sedangkan pemeriksaan kadar gula darah dan berat badan dilakukan pada hari ke-0, 7, 14 dan 21 terhadap setiap kelompok tikus. Di akhir penelitian, dilakukan uji fungsi leukosit yaitu uji lazy leucocyte syndrome dan uji fagositosis leukosit polimorfonuklear, kemudian dinekropsi. Organ pankreas, hati dan ginjal diperiksa secara makroskopik dan mikroskopik. Organ hati dan ginjal dibuat preparat histopatologinya dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Organ pankreas dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE), pewarnaan victoria blue dan pewarnaan imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sarang Semut mampu menurunkan kadar gula darah, meningkatkan berat badan, memperbaiki gambaran darah dan memperbaiki fungsi leukosit serta gambaran histopatologi organ hati, ginjal dan pankreas tikus diabetes melitus. Pemberian serbuk Sarang Semut dosis A (18 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) memperlihatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dosis B (9 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO). Disimpulkan bahwa Sarang Semut memiliki potensi sebagai anti diabetes melitus. Kata kunci: diabetes melitus, histopatologi, Sarang Semut, gula darah, hematologi rutin

Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by hyperglycemia, due to decreased levels of the hormone insulin produced by the pancreas gland. Many alternative medicines were used to treat and prevent diabetes mellitus, one of which was a Sarang Semut’s tuber plant (Myrmecodia tuberose). The aim of this study is to determine the effect of Sarang Semut pollen tuber crops (Myrmecodia tuberose.) on blood glucose levels, routine hematological parameters and histopathological features of organs (liver, kidney and pancreas) of rat (Rattus norvegicus) of Wistar strain after the streptozotocin induced diabetes mellitus. Rats used were 25 males, aged about 2 months, weighing 180-250 grams, randomly divided into 5 groups. Rats in group I, II and III induced diabetic with streptozotocin intraperitoneally with a single dose of 40 mg / kg bw, dissolved in sodium citrate buffer 0.1 M. Three days post-induction, rats in group I, II and III became diabetic. Group I were treated with Sarang Semut’s tuber powder dose A (9 mg/200 g bw/rat/day/PO) for 21 days and the second group of diabetic rats treated with Sarang Semut’s tuber powder dose B (18 mg/200 g bw/rat/day/PO) for 21 days. Diabetic rats group III treated 0.5 mL of physiological saline/200 g bw/rat/day/PO) for 21 days as a positive control. Group IV was given Sarang Semut’s tuber powder dose B (18 mg/200 g bw/rat/day/PO) for 21 days to determine the effect of Sarang Semut itself. Group V treated 0.5 mL physiological saline/200 g bw/rat/day/PO for 21 days as a negative control. Routine hematological examination performed on day 0 and 21st, blood sugar levels and weight carried on days 0, 7th, 14th and 21st for each group of rat. At the end, lazy leukocyte syndrome test and phagocytosis of polymorphonuclear leukocytes test to perform leukocyte function test, then all rat necropsied. The pancreas, liver and kidneys examined macroscopically and microscopically. Liver and kidney were prepared for histopathological examination with hematoxylin eosin staining (HE). Pancreatic organ was made preparations for histopathology with hematoxylin eosin staining (HE), victoria blue staining and immunohistochemical staining. The results showed that Sarang Semut is potential to decreased blood sugar levels, promote weight loss, improve hematological count and improve leukocyte function or histopathology of liver, kidney and pancreas of mice with diabetes mellitus. Sarang Semut A dose (18 mg/200 g rat bw/rat/day/PO) showed better results than the dose B (9 mg/200 g bw/rat/day/PO). In conclusion, Sarang Semut has potential herbal as an anti-diabetes mellitus. Keywords: diabetes mellitus, histopathology, Sarang Semut, blood sugar, hematology examination

Kata Kunci : diabetes melitus, histopatologi, Sarang Semut, gula darah, hematologi rutin; diabetes mellitus, histopathology, Sarang Semut, blood sugar, hematology examination


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.