Laporkan Masalah

DENGUE HEMORRHAGIC FEVER RISK MODELING BASED ON CASUALTIES AND ENVIRONMENTAL FACTORS IN YOGYAKARTA CITY

CUT MADINNA TIRAYA, Dr. Suprapto Dibyosaputro, M. Sc.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang tidak dapat diobati yang telah menjangkiti wilayah tropis. DBD ditularkan melalui nyamuk vektor masih merupakan masalah kesehatan yang penting di dunia. DBD korban di Kota Yogyakarta pada Januari 2013 adalah jumlah tertinggi DBD korban di daerah Provinsi Yogyakarta. Difusi dengue tergantung pada interaksi antara vektor, parasit dan manusia dalam lingkungan alam. Virus dengue tidak dapat ditularkan langsung dari manusia ke manusia. Pengendalian vektor yang efektif adalah satusatunya solusi untuk kontrol dan pencegahan demam berdarah dalam situasi di mana vaksin tidak tersedia. Manfaat dari penelitian ini adalah kita dapat memperoleh pola korban DBD dalam analisis spasial dan waktu untuk menyoroti ruang dan waktu karakteristik cluster signifikan yang penting bagi manajemen DBD, kontrol dan pengawasan. Data dari 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta dari 2002- 2011 dikumpulkan, diolah dengan menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil regresi linier telah menyoroti bahwa distribusi spasial DBD erat terkait (R2 = 0,564) dengan curah hujan, kelembaban relatif dan suhu. Kesimpulan kedua adalah DBD korban dan curah hujan secara bertahap meningkatkan pada musim hujan awal Oktober dan mencapai puncaknya pada bulan Maret. Yang terakhir adalah persamaan regresi linier berganda yang dapat digunakan sebagai model prediksi DBD adalah, y = 442,790 + 0,371 kelembaban relatif + 0,016 curah hujan - 16,045 suhu rata-rata. Kata kunci: DBD, Curah Hujan, Penduduk, Regresi

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is untreatable disease that has plagued the tropical region. DHF is transmitted through mosquito vector still an important health problem in the world. DHF casualties in Yogyakarta City in January 2013 are the highest number of DHF casualties in Yogyakarta Province area. The diffusion of dengue depends on the interaction between vector, parasite and human in the natural environment. The dengue virus cannot be transmitted directly from human to human. Effective vector control is the only solution for dengue control and prevention in situations where vaccines are unavailable. Benefits of this research is we can obtain DHF casualties pattern in spatial and time analysis is to highlight the space and time characteristics of significant clusters which are crucial for DHF management, control and surveillance. Data from 14 Sub-District in Yogyakarta City from 2002- 2011 were collected, processed using Multiple Linier Regression. The result from multiple linier regression has highlighted that the spatial distribution of DHF is closely related (R2 = 0.564) with rainfall, relative humidity and temperature. Second conclusion is DHF casualties and rainfalls gradually increase in early rainy season on October and reach the peak on March. The last is a multiple linear regression equation that can be used as DHF prediction model is, y= 442.790+0.371 relative humidity + 0.016 rainfall - 16.045 average temperature. Keywords: DHF, Rainfall, Population, Regression

Kata Kunci : DHF, Rainfall, Population, Regression; DBD, Curah Hujan, Penduduk, Regresi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.