Laporkan Masalah

KEMAJUAN INDUSTRI OTOMOBIL KOREA SELATAN Peran Pemerintah dan Jepang dalam Membangun dan Meningkatkan Daya Saing serta Kapabilitas Industri (Studi Kasus: Upgrading Hyundai Motor Company)

ALFIAN EIKMAN, Dr. Maharani Hapsari, MA.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Kemajuan industri otomobil Korea Selatan merupakan manifestasi dari peran pemerintah dalam membangun dan meningkatkan daya saing serta kapabilitas industri. Pemerintah melakukan intervensi selektif melalui kebijakan yang spesifik atau fokus kepada kebutuhan industri otomobil dalam negeri. Kebijakan seperti promosi industri, restrukturisasi dan reorientasi industri, serta pengembangan R&D kemudian menjadi alat yang digunakan oleh pemerintah untuk mendukung pelaku industri otomobil domestik. Melalui berbagai kebijakan dari pemerintah tersebut, pelaku industri otomobil dalam negeri seperti Hyundai mampu melakukan upgrading atau masuk ke tahapan industri yang lebih tinggi sehingga menghasilkan output yang lebih baik dan memiliki nilai tambah. Selain faktor internal, peran Jepang yang merupakan faktor eksternal juga memberikan kontribusi terhadap kemajuan industri otomobil Korea Selatan. Jepang beperan dalam menyediakan sumber pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan oleh pelaku industri otomobil Korea Selatan untuk membangun dan meningkatkan daya saing serta kapabilitas industri. Status Korea Selatan sebagai negara berkembang atau latecomer saat memasuki tahapan pembangunan industri otomobil, menjadi alasan mengapa negara ini kemudian melakukan kerjasama teknik dengan pelaku industri otomobil dari negara maju seperti Jepang. Selain melalui kerjasama teknik, Korea Selatan juga mendapatkan input melalui lisensi teknologi dan penyediaan barang modal serta komponen produksi dari Jepang. Peran pemerintah melalui intervensi kebijakan selektif dan Jepang dalam membangun dan meningkatkan daya saing serta kapabilitas industri memberikan insentif bagi para pelaku industri otomobil Korea Selatan untuk dapat melakukan upgrading. Pelaku industri otomobil terbesar di Korea Selatan yaitu Hyudai, telah mampu memproduksi kendaraan listrik dan hibrida yang merupakan konsep green car yang dikatakan sebagai masa depan industri otomobil dunia. Kemampuan ini menggambarkan keberhasilan Hyundai dalam melakukan upgrading. Kata Kunci: Korea Selatan, Industri otomobil, daya saing, kapabilitas industri, latecomer, intervensi selektif, upgrading, sinergi

South Korean automobile industry development is a manifestation of the role of government in building and improving competitiveness and industrial capabilities. Government implemented selective intervention through specific policies or focus on the needs of the domestic automobile industry. Policies such as the promotion of industry, restructuring and reorientation of the industry, as well as R&D development, became a tool used by the government to support the domestic automobile industry. Through various policies from the government, the domestic producers like Hyundai can do upgrading or entering into a higher stage of the industry so as to produce better output and value added. In addition to internal factors, the role of Japan which is the external factors also contributed to the advancement of the South Korean automobile industry. Japan's contribute in providing source of knowledge and technology required by the South Korean automobile industries to build and enhance competitiveness and industrial capabilities. South Korea's status as a developing country or a latecomer when entering the development of the automobile industry is the reason why this country then perform technical cooperation with automobile producers from developed countries such as Japan. In addition through technical cooperation, South Korea also get input through technology licensing, supply of capital good and production components from Japan. The role of government through selective policy interventions and Japan in building and improving the competitiveness and industrial capability provide incentives for South Korean automobile industry to be able to do the upgrading. As the largest automobile industry in South Korea, Hyundai has been able to produce electric and hybrid vehicles, which is a green car concept that was said to be the future of the world automobile industry. These capabilities describe the success of Hyundai in the upgrading. Keywords: South Korea, automobile industry, competitiveness, industrial capability, latecomer, selective intervention, upgrading, synergy

Kata Kunci : South Korea, automobile industry, competitiveness, industrial capability, latecomer, selective intervention, upgrading, synergy; Korea Selatan, Industri otomobil, daya saing, kapabilitas industri, latecomer, intervensi selektif, upgrading, sinergi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.