Latar Belakang : Prevalensi overweight dan obesitas penduduk usia 15-20 tahun di Papua tahun 2007 sebesar 10,6% sedangkan kota Jayapura merupakan kota dengan prevalensi tertinggi yaitu sebesar 35,9% pada usia diatas 15 tahun. Terjadi peningkatan prevalensi obese usia 16 -18 tahun di Papua dari 1,6% tahun 2010 menjadi 1,9% pada tahun 2013. Konsumsi makanan tinggi energi dalam jumlah porsi besar secara terus menerus tanpa diimbangi aktivitas fisik merupakan penyebab overweight/ obesitas. Penduduk kota Jayapura terdiri dari suku Papua dan non Papua yang saling berinteraksi dan mempengaruhi pola makan masing masing suku. Tujuan Penelitian: Mengetahui prevalensi overweight/ obesitas dan menganalisis hubungan asupan energi, kontribusi energi (karbohidrat, lemak) pola makan (frekuensi makanan pokok, frekuensi makanan berlemak) dengan overweight/ obesitas siswa SMA suku Papua dan non Papua. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Sebanyak 150 orang mewakili tiap suku dipilih secara random sampling. Data diperoleh melalui pengukuran antropometri, wawancara menggunakan kuesioner Food Recall 24 jam dan FFQ (Food Frequency Questionnaire). Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan software STATA versi 12. Hasil : Prevalensi overweight/ obesitas suku Papua sebesar 16,4% dan suku non Papua sebesar 18,8%. Ada hubungan asupan energi tinggi dengan overweight/ obesitas suku Papua (p = <0,0001; OR=15,52; 95% CI= 3,01-147,47). Ada hubungan asupan energi tinggi dengan overweight/ obesitas suku non Papua (p = 0,002 ; OR=6,94; 95% CI = 1,68-33,45). Tidak ada hubungan kontribusi energi (karbohidrat dan lemak), frekuensi makanan pokok, frekuensi makanan berlemak dengan overweight/ obese pada kedua suku (p >0,05). Kesimpulan : Asupan energi tinggi berhubungan dengan overweight/ obesitas pada kedua suku. Kontribusi energi (karbohidrat dan lemak), pola makan (frekuensi makanan pokok dan berlemak) tidak berhubungan dengan overweight/ obesitas pada kedua suku.

Background: The prevalence of overweight and obesity in 15-20 years old in Papua in 2007 was about 10.6%, while in Jayapura, which got the highest prevalence of overweight and obesity in Indonesia, was about 35.9% in > 15 years old. The prevalance of obesity in 16 -18 years old in Papua increased from 1,6% to 1,9%. One of the cause of overweight/ obesity is a continuous high consumption of high density energy foods without balanced physical activity. Jayapura is consisted of Papuan and non-Papuan group who interact each other and affect its diet. Objective: To determine the prevalence of overweight/ obesity and the relationship between energy intake, percentage of energy from (carbohydrate, fat), diet (frequency of staple foods, fatty foods frequencies) and overweight/ obese in Papuan and non Papuan high school students. Methods: This cross-sectional study involved 150 students representing each group which were selected by random sampling. Data were obtained through anthropometric measurements, 24-hour food recall questionnaires, FFQ (Food Frequency Questionnaire). Statistical analysis was performed using the STATA version 12. Results: The Prevalance of overweight/ obesity in Papuan group was 16,4% dan 18,8% in non-Papuan group. There were relationship between high energy intake and overweight/ obesity rate in Papuan group (p = <0.0001; OR = 15.52; 95% CI = 3.01 to 147.47) and non-Papuan group (p = 0.002 ; OR = 6.94 ; 95% CI = 1.68 to 33.45). There was no relationship between percentage of energy from (carbohydrates, fats), frequency of staple foods, fatty foods and overweight/ obese in both groups (p> 0.05). Conclusion: High energy intake was associated with overweight/ obesity in both groups. The percentage of energy from (carbohydrates and fat), diet (frequency of staple food and fat) were not associated with overweight/ obesity in both groups.

Kata Kunci : Asupan energi, pola makan, suku Papua, suku non-Papua overweight , obesitas