PENGARUH PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN DAN SWASEMBADA PANGAN BERAS DI KABUPATEN PRINGSEWU
MUHTAROM, Dr. Luthfi Muta’ali, M.T.
2015 | Tesis | S2 GeografiPesatnya kemajuan dan perkembangan Kabupaten Pringsewu memicu perkembangan tingkat penggunaan lahan sebagai dampak dari kebutuhan lahan yang semakin tinggi. Hal ini menyebabkan munculnya fenomena perubahan alih fungsi lahan dan penurunan ketersediaan pangan beras. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah (1) untuk mengidentifikasi struktur pusat pertumbuhan di Kabupaten Pringsewu, (2) menganalisis pengaruh pusat pertumbuhan terhadap konversi lahan dan (3) menganalisis pengaruh konversi lahan terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan unit penelitiaanya adalah desa di seluruh Kabupaten Pringsewu. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengambilan data adalah dokumentasi, sedangkan tekhnik analisis data menggunakan skoring, klasifikasi dan analisis skalogram. Uji Regresi digunkan untuk mengetahui pengaruh antar variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan distribusi desa pusat pertumbuhan dan hinterland-nya yaitu 4 desa teridentifikasi sebagai pusat pertumbuhan (hirarki I) dan 24 desa sebagai hinterland-nya (hirarki II). Pinggiran pusat pertumbuhan menjadi wilayah dengan tingkat konversi tinggi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan lahan terbangun yang terus meningkat. Laju konversi yang terjadi berpengaruh terhadap luas tanam, luas panen dan produksi padi sawah di Kabupaten Pringsewu, sehingga secara langsung berdampak pada swasembada pangan beras yang ditandai dengan berkurangnya ketersediaan pangan beras. Berkurangnya ketersediaan beras terjadi di Kecamatan Gading Rejo (-7.203 ton), Pringsewu (-3.216 ton), Ambarawa (-1.439 ton), Adi Luwih (-289 ton), dan Pagelaran (-20 ton). Sedangkan surplus ketersediaan pangan beras terjadi di Kecamatan Sukoharjo (965 ton), Pardasuka (601 ton) dan Banyumas (191 ton). Dari jumlah keseluruhan di Kabupate n Pringsewu terdapat 59 desa mengalami kurang pangan dan 42 desa mengalami surplus pangan beras. Kata Kunci : Pusat Pertumbuhan, Konversi, Swasembada Pangan Beras.
The rapid progress and development of Pringsewu district trigger the development of land use as a result of the higher land needs. This led to the emergence of the phenomenon of land use change and decline in availability of food rice. The aims of this study is (1) to identify the structure of the growth center in the Pringsewu District, (2) analyze the effect of the growth center to the land conversion and (3) analyze the effect of the conversion of land to food security in the Pringsewu District. This study used quantitative descriptive analysis and units of research are throughout villages in Pringsewu Distrct. Source of data in this reseach is secondary data. The data taked by documentation method, while the analysis techniques of data using scoring, classification and analysis scalogram. Regretion test used to determine the influence between the study variables. The results showed distribution of rural growth centers and its hinterland are 4 villages identified as a growth center (hierarchy I) and 24 villages as its hinterland (hierarchy II). The suburban/pheri-phery is a high levels of conversion area, That is affected by high built-up development. The rate of conversion that occurs affects the planting area, harvested area and production of paddy rice in Pringsewu District, with the result that directly impacts on rice food sufficiency at the district, sub-district and village region. Deficit availability of rice occurred in District Gading Rejo (-7.203 tons), Pringsewu (-3.216 tons), Ambarawa District (-1.439 tons), Adi Luwih (-289 tons), and Pagelaran ((-20 tons). The surplus food availability rice occurred in Sukoharjo (965 tons), Banyumas (191 tons) and Pardasuka (601 tons). Of the total in the Pringsewu District there are 59 villages had less a rice food and 42 villages had surplus a rice food. Keywords: Growth Center, Conversion, Rice Food Self-Sufficiency
Kata Kunci : Pusat Pertumbuhan, Konversi, Swasembada Pangan Beras; Growth Center, Conversion, Rice Food Self-Sufficiency