Laporkan Masalah

ASURANSI KESEHATAN SOSIAL DAN BIAYA OUT OF POCKET DI INDONESIA TIMUR

ISAK ISKANDAR RADJA, Prof. dr. Hari Kusnanto Josef, S.U., Dr.PH.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Jaminan kesehatan sosial di Indonesia dilakukan dengan mekanisme asuransi sosial bertujuan untuk memberi jaminan perlindungan sosial kepada masyarakat agar dapat terpenuhi kebutuhan dasar hidupnya secara layak, khususnya di bidang kesehatan. Asuransi sosial diharapkan dapat meningkatkan akses dan utilisasi pelayanan kesehatan serta mengurangi resiko pengeluaran biaya out of pocket (OOP) yang bisa berdampak pada pengeluaran katastropik serta kemiskinan. Tujuan: Menganalisis pemanfaatan rawat inap, asuransi kesehatan dan perbandingan biaya OOP rawat inap berdasarkan area tinggal, jenis fasilitas kesehatan dan jenis asuransi kesehatan sosial di Indonesia Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder dengan sumber data Indonesian Family Life Survey East 2012. Pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Analisis multivariat menggunakan regresi linier pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Pemanfaatan rawat inap di Indonesia Timur oleh pengguna asuransi sebesar 54,6% sedangkan yang tidak menggunakan asuransi sebesar 45,4%. Sebanyak 24,6% pemilik asuransi tidak menggunakan asuransinya pada saat kunjungan rawat inap. Hasil analisis multivariat menunjukkan tidak ada perbedaan biaya OOP rawat inap yang signifikan berdasarkan area tinggal dan jenis fasilitas kesehatan. Biaya OOP rawat inap pengguna Jamsostek/lainnya ternyata lebih tinggi dari pengguna Askes dan Jamkesmas. Diskusi: Utilisasi rawat inap oleh pengguna asuransi memang sedikit lebih baik dari mereka yang tidak menggunakan asuransi, namun bila dilihat secara parsial masih terdapat kesenjangan dalam hal ketersediaan fasilitas kesehatan. Masih ditemukannya pemilik asuransi yang tidak mau menggunakan asuransinya mengindikasikan adanya persoalan dalam hal pemberian layanan kesehatan. Pengguna Askes dan Jamkesmas ternyata lebih terlindungi dari tingginya biaya kesehatan daripada pengguna Jamsostek/lainnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan paket manfaat serta pengelolaan asuransi kesehatan yang berbeda diantara pemerintah dan swasta. Kesimpulan: Pemerintah perlu menerapkan sistem asuransi kesehatan sosial yang lebih bermutu dan komprehensif agar dapat melindungi penggunanya dari beban biaya kesehatan yang tinggi, agar utilisasi asuransi kesehatan lebih berkualitas di masa mendatang.

Background: Social health insurance in Indonesia is carried out by the social insurance mechanism aims to guarantee social protection to the community for their basic needs can be met adequately, particularly in the field of health. Social insurance is expected to increase access and utilization of health services and reduce the risk of expenses out of pocket (OOP) which could have an impact on catastrophic expenditure and poverty. Objective: To analyze the utilization of inpatient care, health insurance and hospitalization OOP expense ratio is based on living area, type of health facility and type of social health insurance in Eastern Indonesia. Methods: This study uses secondary data analysis with data sources Indonesian Family Life Survey East 2012. A quantitative approach to the cross-sectional design. Multivariate analysis using linear regression at 95% confidence level. Results: The use of hospitalization in Eastern Indonesia by users insurance for 54.6%, while that does not use insurance 45.4%. A total of 24.6% insurance owner do not use insurance at the time of hospitalization. Multivariate analysis showed no difference in the cost of hospitalization significant OOP based living area and type of health facility. OOP costs of hospitalization users' Jamsostek/other were higher than Askes and Jamkesmas users. Discussion: The utilization of hospitalization by insurance users is a little better than those who do not use insurance, but when viewed in partial there are gaps in the availability of health facilities. Still finding insurance owners who do not want to use the insurance indicates a problem in terms of health care delivery. Askes and Jamkesmas turned out to be better protected from the high cost of health rather than Jamsostek/other. This is due to differences in the benefits package as well as the management of health insurance differ between public and private. Conclusion: The government needs to implement a social health insurance system that is better quality and comprehensive in order to protect users from the burden of health care costs are high, so that the utilization of better quality health insurance in the future.

Kata Kunci : asuransi kesehatan sosial, out of pocket, indonesia timur


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.