DESKRIPSI KASUS KEKERASAN BENDA TUMPUL YANG DITANGANI DI INSTALASI KEDOKTERAN DORENSIK RSUP DR. SARDJITO TAHUN 2011-2013
DEA SELLA SABRINA, dr. IBG Surya Putra Pidana, Sp. F ; Susi Hadidjah, S.H, M.H
2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTERLatar Belakang : Kematian akibat trauma tumpul adalah kasus yang paling umum ditemui. Trauma benda tumpul sering terlibat dalam kasus bunuh diri atau pembunuhan. Oleh karena itu kemampuan untuk menaksir, mendokumentasi dan menginterpresentasikan luka sangatlah penting. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui gambaran kasus kekerasan karena benda tumpul yang ditangani di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito tahun 2011-2013. Metode : Penelitian dilakukan secara deskriptif observasional dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito pada bulan Mei-Juni 2014. Hasil : Penelitian ini dilakukan pada 286 kasus, Proporsi laki laki adalah yang terbanyak dengan 62%,72%,75% pada 2011,2012,2013. Proporsi umur terbesar terdapat pada umur 26-45 tahun, diikuti oleh >46 tahun dan 0-25 tahun. Data pekerjaan kasus yaitu swasta 50%, pelajar 26% dan lainnya 24%. Cara kematian secara umum adalah kecelakaan 73%, kriminal 13%, bunuh diri 8% dan tidak diketahui 6%. Waktu kejadian kekerasan benda tumpul pada pagi hari 40%, malam hari 28%, sore hari 17%, siang hari 15%. Jenis pemeriksaan luar 82% dan pemeriksaan luar dalam 18% dari total kekerasan benda tumpul. Tanda trauma multiple 97% dan tunggal 3%, letak trauma ditemukan banyak di kaki 95%, tangan 89%, kepala 88%. 38% kejadian terjadi pada kota Sleman, 28% Kota Yogya. Kesimpulan : laki laki prevalensi lebih besar dari perempuan;kelompok umur 25-45 tahun memiliki prevalensi terbanyak; swasta memiliki prevalensi terbanyak ; Cara kematian terbanyak adalah kecelakaan; Waktu kejadian terbanyak dipagi hari; pemeriksaan luar terbanyak dilakukan; Letak traumaterbanyak pada anggota gerak bawah dan multiple; Tempat kejadian terbanyak terjadi di Kabupaten Sleman.
Background: Deaths from blunt trauma is the most common case. Blunt force trauma often involved in cases of suicide or homicide. Therefore, the ability to assess, to document and to describe wound is essential. Objective: to describe blunt trauma that handled in Forensic Medicine Dr. Sardjito Hospital During 2011-2013 Methods: The study was conducted using a descriptive observational cross-sectional study design. Research performed at Forensic Medicine Departement Dr. Sardjito Hospital during May-June 2014. Results: The study was conducted on 286 subjects, male proportion is the highest with 62%, 72%, 75% on 2011,2012,2013. The largest proportion of age are 26-45 years, followed by >46 years and 0-25 years. Subject are private employment 50%, students 26% and other 24%. General manner of death is accident 73%, 13% crime, 8% suicide and 6% unknown. The incidence is highest 40% in the morning, 28% night, evening 17%, 15% afternoon. External examination is done for 82%. There are 97% multiple trauma and 3% single trauma, found 95% trauma at lower limbs, 89% upper limbs, 88% head. 38% of events occurred in Sleman and 28% in Yogya City Conclusion: The prevalence of males larger than females; 25-45 year age group had the highest prevalence; private sector has the highest prevalence; Manner of death was accident; Most occurrences of time in the morning; Most do an external examination; The most trauma is in the lower limbs and multiple; Place of incident occured in Sleman.
Kata Kunci : Benda tumpul, kekerasan benda tumpul