Ketentuan dalam UU Merek Nomor 15 tahun 2001 seharusnya dapat melindungi kepentingan Pemilik merek terdaftar. Ketika terdapat fenomena penggunaan merek terdaftar tanpa izin dari pemilik merek unruk diperdagangkankepentingan Pemilik merek terdaftar menjadi terancam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tindakan hukum yang harus ditempuh Pemilik merek terdaftar beserta prospek hukum kedepan yang dapat melindungi kepentingannya. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normative (yuridis normatif).Penelitian hukum normatif merupakan penelitian yang mengkaji hukum tertulis dari berbagai aspek.Oleh karena penelitian ini dimulai dari hal-hal yang bersifat normatif, maka data akan dikaji dengan metode berfikir induktif (khusus ke umum). Penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa penggunaan merek terdaftar tanpa seizin pemilik merek adalah suatu bentuk pelanggaran hukum kekayaan intelektual.Menurut UU merek pemilik merek terdaftar telah mendapatkan perlindungan hukum sehingga Pemilik merek terdaftar di Indonesia dapat mengajukan gugatan ke PN Niaga Indonesia untuk melindungi kepentingannya.Guna melindungi kepentingan Pemilik merek terdaftar kedepannya, pengaturan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual harus lebih terperinci dan sejalan dengan perkembangan keadaan dalam masyarakat.Selain dengan memperbaiki pengaturan hukumnya, harus ditunjang pula dengan tiga pendekatan (teknologi, sosial-budaya dan hukum) yang bersinergi dengan baik. Kata Kunci:

The provisions contained in Act No.15 of 2001 on Merk should be able to protect merk holders in Indonesia. When plagiarism phenomenon spread in Indonesia without merk holders license for commerce purpose, the merk holders became unsecure. This research was conducted to determine legal action that can be filed by the registered merk holders and also the prospect of future legal arrangements that can protect their interest. This legal research used normative method. The normative method, explain legal written from all sorts of aspect.Therefore,this research started from all aspects that have normative character, then the data will be analyzed by the Inductive method (from particular case to general). By this research, can be concluded that plagiarism and use the merk without merk holders license is a breach of Intellectual property laws. Based on Merk Act, registered merk holders has protected. The registered merk holders can be filed a lawsuit in Commercial court of Indonesia. To protect the interest of the registered merk holders, the law must be detailed and in line with the latest technology. Besides, it must be supported by technology, socio-cultural and legal approach that unite in synergy.

Kata Kunci : Hukum Kekayaan Intelektual Indonesia, Merek, Pemilik Merek Terdaftar, Plagiasi, Penggunaan Merek Tanpa Izin