TROMBOSITOPENIA SEBAGAI PREDIKTOR KEMATIAN CEDERA KEPALA BERAT
Tis'a Callosum, dr. Indarwati Setyaningsih, Sp.S(K).
2014 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDSCedera kepala berat masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada populasi dunia usia dewasa. Banyak faktor yang mempengaruhi kematian pada cedera kepala berat, salah satunya adalah trombositopenia. Penelitian tentang trombositopenia sebagai prediktor kematian cedera kepala berat jarang dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trombositopenia sebagai prediktor kematian cedera kepala berat. Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif. Subjek penelitian diambil berdasarkan catatan rekam medis rawat inap RSUP Sardjito dari 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2012, dengan kode diagnosis S06.4, S06.5, S06.6, S06.7 dan S06.8. Analisis data menggunakan uji Chi-square pada analisis bivariat, dilanjutkan dengan analisis multivariat dengan regresi logistik. Analisis survival dilakukan dengan Kaplan Meier. Jumlah subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 87, terdiri dari 43 subjek dengan trombositopenia dan 44 subjek dengan normotrombosit. Jumlah subjek yang meninggal pada kelompok trombositopenia sebanyak 26 orang sedangkan jumlah subjek yang meninggal pada kelompok normotrombosit sebanyak 13 orang. Trombositopenia merupakan prediktor kematian cedera kepala berat yang signifikan secara statistik (p=0,004) pada analisis bivariat, dengan RR 2,047 (95% CI 1,221-3,43). Variabel lain yang secara statistik signifikan sebagai prediktor kematian cedera kepala berat adalah skor Glasgow Coma Scale (GCS), hipertensi, hipoalbumin, hiperglikemia, adanya subarachnoid hemorrhage (SAH) dan intraventricular hemorrhage (IVH). Hasil analisis multivariat menunjukkan trombositopenia bukan merupakan faktor prediktor independen kematian cedera kepala berat (p=0,119), dengan RR 2,582 (95% CI 0,783-8,512). Variabel yang pada analisis multivariat secara statistik signifikan sebagai prediktor independen kematian cedera kepala berat adalah skor GCS, hipoalbumin dan adanya SAH. Simpulan penelitian ini adalah trombositopenia merupakan prediktor non independen kematian cedera kepala berat. Kata kunci : trombositopenia – cedera kepala berat – prediktor – kematian
Severe traumatic brain injury is a primary cause of morbidity and mortality in the world’s adult population. Several factors take parts in mortality in severe traumatic brain injury. One of them is thrombocytopenia. There is no such study about thrombocytopenia as a predictor of mortality in severe traumatic brain injury in Indonesia. This study aims at identifying thrombocytopenia as a predictor of mortality in severe traumatic brain injury. This study employs retrospective cohort method. Subjects of this study were collected from the medical records of inpatient care RSUP Sardjito from January 1st, 2011 to December 31st, 2012 using the method codes of S06.4, S06.5, S06.6, S06.7 and S06.8. Data was analyzed with Chi-square test, bivariate analysis, multivariate analysis, and logistic regression. Survival was analyzed by Kaplan Meier estimator. Eighty seven subjects satisfied the inclusion and exclusion criteria. Of that number, 43 had thrombocytopenia and 44 had normothrombocyte. Twenty six patients with thrombocytopenia died. In normothrombocyte group, 13 patients died. Thrombocytopenia is the statistically significant predictor of mortality in severe traumatic brain injury (p=0,004) in bivariate analysis, with RR 2.047 (95% CI 1.221- 3.43). Other statistically significant predictors of mortality in severe traumatic brain injury are Glasgow Coma Scale (GCS) score, hypertension, hypoalbumin, hyperglycemia, presence of subarachnoid hemorrhage (SAH) and intraventricular hemorrhage (IVH). Results of multivariate analysis suggest that thrombocytopenia is not an independent predictor of mortality in severe traumatic brain injury (p=0.119), with RR 2.582 (95% CI 0.783-8.512). Other statistically significant variables as the independent predictor of mortality in multivariate analysis in severe traumatic brain injury are GCS score, hypoalbumin and presence of SAH. It is concluded that thrombocytopenia is a non-independent predictor of mortality in severe traumatic brain injury. Key words : thrombocytopenia - severe traumatic brain injury - predictor - mortality
Kata Kunci : trombositopenia; cedera kepala berat; prediktor; kematian