Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk kandang sapi dan NPK terhadap serapan NPK tanaman jagung (Zea mays L.) pada Inceptisol pasca erupsi Merapi. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah pemberian pupuk organik dengan dosis 0 ton/ha, 7,5 ton/ha, 15 ton/ha, 22,5 ton/ha, dan 30 ton/ha. Faktor kedua adalah pemberian pupuk anorganik dengan dosis 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% dari rekomendasi pemupukan urea 300 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk NPK anorganik meningkatkan kadar bahan organik, kadar NPK di dalam tanah, serapan NPK, berat segar dan berat kering total tanaman jagung. Dosis maksimal pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk NPK anorganik terhadap serapan NPK, berat segar dan berat kering tanaman jagung adalah 30 ton/ha pupuk kandang sapi dan 550 kg/ha pupuk NPK anorganik.

The objective of the research was to study the effects of cow manure and N, P, K fertilizer on NPK uptake and growth of corn in Inceptisol after Merapi eruption period. The design of the research was completely randomized design with two factors. The first factor were the rates of cow manure (0 t/ha, 7,5 t/ha, 15 t/ha, 22,5 ton/ha, and 30 t/ha) and the second factor were the rates of N, P, K fertilizer (0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% from dose recommendation of 300 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha). The result of the research showed that application of cow manure and N, P, K fertilizer increase concentration of organic matter, NPK in the soil, NPK uptake, and increase the total dry weight of corn. The maximum rate of cow manure (30 t/ha) and NPK fertilizer (550 kg/ha) give the highest result on NPK uptake and total dry weight of the corn.

Kata Kunci : Inceptisol, jagung, pupuk kandang sapi, pupuk NPK, serapan hara