Hipertensi merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbesar pada rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan prevalensi penderita yang terus meningkat. Hipertensi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah menempati urutan ketiga penyebab rawat inap pada penyakit tidak menular tahun 2013. Penggunaan obat secara tidak tepat dapat menyebabkan timbulnya reaksi obat yang tidak diinginkan, memperparah penyakit, kematian, dan biaya yang dihabiskan menjadi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien, pola penggunaan obat, dan ketepatan terapi antihipertensi pada pasien hipertensi. Penelitian bersifat deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap catatan medis pasien hipertensi rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Desember 2013. Data dianalisis dengan menggunakan standar utama The Seventh Report of Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7). Jumlah pasien yang dianalisis sebanyak 32 pasien yang memenuhi kriteria inklusi yaitu memiliki diagnosis utama hipertensi, rawat inap minimal 3 hari, memiliki data tekanan darah, dan menggunakan obat antihipertensi. Golongan obat antihipertensi yang banyak digunakan adalah golongan calcium channel blocker (CCB) dan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI) yaitu masing-masing sebesar 40,30% dan 29,85% dengan penggunaan paling banyak secara kombinasi keduanya yaitu 21,88%. Evaluasi penggunaan obat antihipertensi menunjukkan bahwa 90,63% pasien termasuk tepat indikasi, 89,66% pasien termasuk tepat obat, 100% pasien termasuk tepat pasien, dan 100% pasien termasuk tepat dosis.

-

Kata Kunci : evaluasi pengobatan, hipertensi, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta