Laporkan Masalah

MUSEUM UNTUK KEBANGKITAN MARITIM INDONESIA Kajian Kritis Komunikasi Museum Bertema Maritim di Indonesia

Asyhadi Mufsi Sadzali, Dr. Daud Aris Tanudirjo, M.A.

2014 | Tesis | S2 Arkeologi

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, 75 % wilayahnya didominasi oleh laut. Keberadaan laut telah memberikan pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia. Bertolak belakang dengan kondisi tersebut, pada kenyataannya laut kurang mendapatkan perhatian dan pengembangan, baik dari pemerintah maupun publik. Museum sebagai salah satu ruang publik yang memiliki kemampuan untuk mengedukasi, menginspirasi, dan mempengaruhi, menjadi media yang tepat untuk mempengaruhi kesadaran publik tentang bidang kemaritiman. Terdapat empat museum bertema maritim di Indonesia, yakni Museum Bahari Jakarta, Museum Bahari Yogyakarta, Museum Kapal Samudraraksa dan Museum Kapal Selam Pasopati. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan berbagai aspek terkait dengan komunikasi yang diterapkan di keempat museum bertema maritim di Indonesia, yakni untuk mengetahui bagaimana model komunikasinya, apakah model komunikasi tersebut cukup efektif dalam mempengaruhi publik, serta bertujuan untuk merancang konsep model komunikasi museum bertema maritim yang efektif. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Tahapan penelitian terdiri dari pengumpulan data (pengamatan di lapangan, wawancara narasumber, kuesioner pengunjung, dan kajian pustaka), pengolahan data, analisis data, sintesis data, dan merumuskan konsep komunikasi museum efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur komunikasi pada museum bertema maritim di Indonesia masih tergolong kurang efektif, sehingga memberikan efek tidak efektif kepada pengunjung. Secara keseluruhan model komunikasi keempat museum masih menggunakan konsep komunikasi satu arah, atau belum menerapkan unsur umpan balik, sehingga mengakibatkan ketidakefektifan. Museum bertema maritim belum mampu mempengaruhi publik ke arah kesadaran kemaritiman dengan baik, oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian perlu rancangan model komunikasi baru yang lebih efektif.

As the largest archipelagic country in the world, 75% of Indonesia’s territory is ocean. This situation has influenced most aspects of Indonesian life. On the contrary, there have been little attentions given to the fact either from Indonesia’s government or public. As a public space that having function to educate, inspire and influence people, museum can be medium for constructing public awareness related to maritime subjects. There have been four museums of maritime in Indonesia; these are Bahari Museum in Jakarta, Bahari Museum in Yogyakarta, Samudraraksa Ship Museum in Central Java and Pasopati Submarine Museum in Surabaya, East Java. The objective of this research is to reveal various aspects related to communication method used in those maritime museums: to know communication models they use and the effectiveness of these models in influencing people. Furthermore, it is also intended to design an effective model of communication for museums with maritime theme. This research uses qualitative method though data collecting (by observation, interviewing informants, questioner, and literature study), data processing, data analysis to formulating an effective communication concept for museum. The result shows that elements of communication model used in the maritime museums in Indonesia have not been functioned well for achieving their vision and have brought negative effect for visitors as well. These museums still use one-way communication which is not taking feedback from visitors so that their communication model have not been effective. Maritime museums in Indonesia have very little influence on the construction of public awareness related to maritime situation, therefore based on the results of the research it is necessary to design new models maritime museum communication.

Kata Kunci : Museum Maritim, Komunikasi Museum, Komunikasi efektif, Dekonstruksi.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.