Laporkan Masalah

PENATAAN RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN KONSEP PEDESTRIAN MALL DI JALAN KEPATIHAN BANDUNG

AULIA SABRINA GAYATRI, Ir. Didik Kristiadi, MLA., MAUD.

2013 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kota Bandung memiliki daya tarik yang luar biasa dalam bidang pariwisata khususnya wisata di bidang fashion dan kuliner. Fenomena ini merupakan potensi dan juga masalah bagi Kota Bandung. Di satu sisi, citra kota sebagai daerah tujuan wisata berbelanja meningkatkan kontribusi PAD Kota Bandung secara signifikan. Di sisi lain, fenomena ini membawa dampak buruk seperti kemacetan lalu lintas, tata ruang yang buruk dan tumbuhnya sektor informal. Jalan Kepatihan yang berada di kawasan komersial pusat Kota Bandung memiliki permasalahan terkait penurunan kualitas ruang terbuka publik. Permasalahan utama pada kawasan ini ialah munculnya aktifitas pedagang kaki lima (PKL) yang menempati trotoar dan badan jalan sehingga menimbulkan konflik terhadap sesama pengguna ruang terbuka publik yaitu pejalan kaki dan pengendara kendaraan bermotor. Kemacetan lalu lintas terjadi akibat menyempitnya badan jalan oleh PKL dan parkir on-street. Ketidaknyamanan pejalan kaki juga dirasakan saat sarana bagi pejalan kaki telah diokupasi oleh PKL. Hal tersebut diatas yang menjadi latar belakang dilakukannya perencanaan penataan ruang terbuka publik di Jalan Kepatihan. Penataan yang dilakukan mencakup elemen fisik serta elemen aktifitas sebagai objek perencanaan. Elemen fisik mencakup sirkulasi dan parkir, jalur pedestrian, aktifitas pendukung, serta penandaan (signage). Sedangkan elemen aktifitas mencakup aktifitas PKL dan aktifitas pengunjung. Berdasarkan hasil analisis dan studi literatur maka konsep yang paling sesuai dengan kondisi karakteristik di Jalan Kepatihan adalah dengan menerapkan konsep pedestrian mall. Konsep ini menitikberatkan kepada pelayanan optimal bagi pejalan kaki dan PKL dalam beraktifitas. Konsep ini menekankan kepada 5 kriteria utama yang harus dipenuhi diantaranya accessible, safety, comfort, convenience, serta aesthetic. Konsep ini dapat menjadi alternatif rencana yang memasukkan elemen PKL dalam penataan ruang terbuka publik.

Bandung has incredible attraction in tourism especially on fashion and culinary sector. This phenomenon could be both potential and problem for the city. Image of the city as a tourist destination especially on shopping and culinary tourism has increased tax revenue contribution significantly. On the other hand, this thing could bring adverse effects such as traffic congestion, poor spatial planning and growth of informal sector. Kepatihan Street which is in the central commercial district of Bandung has so many problems related to declining of quality of public space. The main problem in this area is the emergence of the activities of street vendors (PKL). They occupy the sidewalk and also the road. It giving rise to the conflict among users of public space they are pedestrians and motorists. Traffic congestion occurs due to narrowing of the road by street vendors and on-street-parking activities. The inconvenience of pedestrian is also perceived because their space has been occupied by street vendors. The entire things that have been explained above is the main background of Kepatihan Street project. This planning project includes both physical elements and activity element as objects. The physical elements include: circulation and parking; pedestrian ways; activity support; and signage. The activity elements include activities of street vendors and visitors. Based on analysis and references, the most suitable concept might be applied in Kepatihan Street is pedestrian mall concept. This choice is based on physical and activity condition and characteristic of the district. This concept focuses on optimalization of service for pedestrians and street vendors as users of public space. Pedestrian mall emphasizes the main criteria that must be included, they are; accessible, safety, comfort, convenience, and aesthetic. This concept could be an alternative design that including elements of street vendors in public space.

Kata Kunci : rancang kota, PKL, pedestrian mall


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.