Laporkan Masalah

FAKTOR RISIKO PERSALINAN TANPA PERTOLONGAN TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA

ABDULLAH, Dr. dr. Eugenius Phyowai Ganap, Sp.OG(K)

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi prioritas utama di negara berkembang termasuk Indonesia yang masih mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Banjarnegara termasuk salah satu kabupaten penyumbang kasus kematian ibu tertinggi kelima di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 21 kasus pada tahun 2017. Salah satu strategi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu sesuai SDGs 2030 adalah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko persalinan tanpa pertolongan tenaga kesehatan di Kabupaten Banjarnegara Metode: Desain penelitian mix method (case-control dengan matching yang dilengkapi dengan in-depth interview) yang dilaksanakan pada Desember 2018 hingga Mei 2019 di Kabupaten Banjarnegara. Kasus adalah semua ibu bersalin tanpa pertolongan tenaga kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2018. Kontrol adalah semua tetangga dari kelompok kasus dengan riwayat persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2018. Besar sampel kuantitatif adalah 112 dengan perbandingan 1:1, diambil secara simple random sampling berdasarkan data yang tercatat di laporan Pemantauan Wilayah Setempat-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, sedangkan sampel kualitatif berjumlah 5 orang yang diambil secara purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan panduan wawancara. Analisis data bivariat dengan uji McNemar test dan multivariat dengan multiple conditional logistic regression menggunakan program STATA 13.1 Hasil: Penelitian ini menghasilkan temuan sebanyak 34 (60,7%) responden yang bersalin tanpa pertolongan tenaga kesehatan memiliki tingkat pendidikan Tamat SD. Hasil analisis multivariat menunjukan hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga “minimal” (aOR=7,16; 95%CI=1,73-29,51), pendidikan ibu rendah (aOR=4,06;95%CI=1,32-12,45), riwayat ANC rendah (aOR=4,26; 95%CI=1,24-14,64) dengan persalinan tanpa pertolongan tenaga kesehatan. Hasil kualitatif menemukan alasan ibu bersalin tanpa pertolongan tenaga kesehatan yaitu riwayat bersalin sebelumnya, jarak yang jauh ke fasilitas kesehatan dan kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda-tanda persalinan Kesimpulan: Persalinan tanpa pertolongan tenaga kesehatan di Kabupaten Banjarnegara di pengaruhi oleh dukungan keluarga, pendidikan ibu dan riwayat ANC. Pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan sosialisasi terkait pentingnya dukungan keluarga terhadap ibu hamil bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, mendorong wanita untuk menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang sekolah menengah dan puskesmas diharapkan menerapkan layanan ANC minimal lebih dari atau sama dengan 8 kali kunjungan sesuai standar WHO 2016

Background: Maternal Mortality Rate (MMR) is still a high priority in developing countries including in Indonesia, its achieve 305 per 100,000 live births in 2015. Banjarnegara is one of the districts with the highest contributing of maternal death cases in Central Java Province as many as 21 cases in 2017. One of the strategy to reduce maternal morbidity and mortality according to SDGs 2030 is delivery by health workers assistance in health facilities. This study aims to identify risk factors of delivery without health workers assistance in Banjarnegara district Method: A mix methods sequential explanatory design (match case-control including in-depth interviews) was conducted from Desember 2018 - Mei 2019 in Banjarnegara district. Case was all mothers who delivery without health workers assistance in Banjarnegara district, 2018. Control was all neighbors of cases who delivery by health workers at health facilities in Banjarnegara district, 2018. The sample size were 112 with ratio of 1:1. Sampling data technique used simple random sampling based on secondary data of Local Area Monitoring-Maternal Health and Child at Banjarnegara District Health Office in 2018 for data quantitative and purposive sampling for data qualitative. Data were collected by using questionnaires and interview guides. Bivariate data analysis using McNemar test and multivariate analysis with multiple conditional logistic regression using STATA 13.1 Results: This study were findings of 34 (60.7%) respondents who gave birth without health workers assistance have an elementary school. Multivariate analysis shows family support (aOR=7,16; 95%CI=1,73-29,51), low maternal education (aOR=4,06; 95%CI=1,32-12,45), and low antenatal (ANC) history (aOR=4,26; 95%CI=1,24-14,64) were associated with delivery without health workers assistance. Qualitative results show that the reason why mothers giving birth without health workers assistance were previous maternal experience, long distance from health facility and lack of maternal knowledge about signs of labor Conclusion: Delivery without health workers assistance in Banjarnegara district were influenced by family support, maternal education and ANC history. County governments are expected to be able to socialization about the importance of family support for pregnant women to give birth assisted by health workers at health facilities, encouraging women to complete their education to the secondary level and Primary Health Center can be implement ANC services at least ≥ 8 visits according to WHO 2016 standards

Kata Kunci : Persalinan, Tenaga Kesehatan, Faktor Risiko/ Delivery, Health Workers, Risk Factors

  1. S2-2019-418179-abstract.pdf  
  2. S2-2019-418179-bibliography.pdf.pdf  
  3. S2-2019-418179-tableofcontent.pdf.pdf  
  4. S2-2019-418179-title.pdf.pdf