Laporkan Masalah

PEMBUATAN PETA SITUASI SKALA 1:500 DUSUN BANYURIPAN DESA BANYURIPAN KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN METODE PENGUKURAN TERISTRIS

NIA ANISA NURSANTIKA, Ir. Rochmad Muryamto, M.Eng.Sc

2019 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK GEOMATIKA

Pembangunan desa sangat diperlukan guna mendukung perekonomian masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Pembangunan tersebut dapat berupa pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi lokal, atau pemanfaatan sumber daya alam yang ada. Agar pembangunan desa dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan peta desa dengan skala besar. Peta desa ini yang akan dijadikan dasar pertimbangan kebijakan daerah atau desa dalam pembangunan desa. Akan tetapi keberadaan peta desa skala besar masih belum terpenuhi. Oleh karena itu diperlukan pekerjaan pemetaan situasi di setiap desa untuk mendapatkan peta situasi skala besar di wilayah tersebut. Pekerjaan pemetaan situasi yang dilaksanakan menggunakan metode pengukuran terestris dengan alat ukur Total Station dan Sipat Datar. Pengukuran yang dilaksanakan meliputi beberapa pengukuran, antara lain pengukuran kerangka kontrol peta dengan metode poligon tertutup, pengukuran azimuth ikatan, pengukuran poligon cabang dan pengukuran detil planimetris dan tinggi. Hasil pengukuran akan dilakukan pengujian peta dan analisis berdasarkan ketentuan kerangka kontrol untuk memastikan hasil pengukuran dapat dijadikan peta dasar. Pekerjaan pemetaan situasi tersebut menghasilkan peta skala 1:500 Dusun Banyuripan Desa Banyuripan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Kerangka kontrol pemetaan situasi telah memenuhi syarat toleransi yang ditetapkan dengan hasil kerangka kontrol horisontal dengan kesalahan penutup sudut 14,25 detik dan kesalahan linier poligon sebesar 1:25705 sedangkan hasil kerangka kontrol vertikal memiliki kesalahan penutup beda tinggi sebesar 4 mm.

The development of Village is very necessary to support the economy of the people living in the area. The development can be in the form of village facilities and infrastructure, development of local potential, or utilization of existing natural resources. In order for village development to work well, a large scale map of the village is needed. This village map will be used as a basis for consideration of regional or village policies in village development. However, at present the existence of a large-scale situation map has not been fulfilled. Therefore, situation mapping work is needed in each village to obtain a large-scale situation map in the area. Making a situation map is designed with the intention of describing many planimetric objects and heights in the area so that it can be used as a basis or reference in development planning as well as consideration. Mapping this situation using the terrestrial measurement method with he Total Station and Flat Sipat. Measurements include several ways; measurement of the map framework control using closed polygon method, bonding azimuth measurement, measurement of branch polygons and planimetric. The measurement result will be carried out by mapping and analyze based on the provisions of framework control to ensure the result can be used a basic map. The situation mapping work resulted in a scale map of 1: 500 Banyuripan Hamlet, Banyuripan Village, Bayat District, Klaten Regency, Central Java Province. The map control framework both horizontally and vertically has met the specified tolerance requirements set by the results of the horizontal control frame with a closing error of 14.25 seconds and a linear polygon error of 1: 25705 while the vertical control frame results have a closing error of a high difference of 4 mm.

Kata Kunci : Pemetaan situasi, Pemetaan teristris, TOR (Term of Reference)./situation map, physical mapping, TOR (Term of Reference).

  1. D3-2019-396638-abstract.pdf  
  2. D3-2019-396638-bibliography.pdf  
  3. D3-2019-396638-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2019-396638-title.pdf