Laporkan Masalah

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MENGADOPSI USAHATANI SAYURAN ORGANIK DI KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

VANIAMON WIRA YASYAK, Dr. Ir. Suhatmini Hardyastuti, S.U. ; Dr. Ir. Slamet Hartono, M.Sc.

2019 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Pertanian organik telah menarik perhatian yang meningkat dalam beberapa dekade terakhir sebagai sarana untuk mempertahankan produksi pertanian sambil mengatasi masalah lingkungan yang disebabkan oleh metode pertanian konvensional. Perkembangan dalam mengadopsi usahatani sayuran organik masih terbilang lambat di banyak daerah di Indonesia. Gejala bahwa sedikitnya petani yang mengadopsi pertanian organik perlu diidentifikasi lebih dalam. Perilaku tertentu yang dilakukan sering kali ditentukan oleh niat dari manusia. Niat seseorang terhadap perilaku tertentu dapat dibangun dari tiga faktor pendekatan theory of planned behaviour utama yaitu sikap, dukungan sosial, dan kesanggupan. Niat petani perlu ditinjau untuk mengidentifikasi faktor pendorong utama untuk berniat mengadopsi usahatani sayuran organik. Penelitian ini dilakukan di daerah sentra sayuran Desa Kopeng dimana masih didominasi oleh pertanian konvensional. Analisis faktor dilakukan dengan Structural Equation Modelling � Partial Least Square (SEM-PLS) untuk memprediksi key-driver dari model. Temuan penelitian mengejutkan bahwa bersikap positif terhadap usahatani sayuran organik tidak menjadi pendorong utama untuk berniat mengadopsi usahatani sayuran ke sistem organik. Sedangkan dukungan sosial akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap niat petani mengadopsi usahatani sayuran organik. Faktor kesanggupan memiliki pengaruh paling besar dari faktor lain dalam penelitian dimana mempengaruhi niat petani mengadopsi usahatani sayuran organik. Pandangan terhadap pertanian organik telah terbentuk dan menyikapi baik mengenai organik. Namun hambatan utamanya adalah pada akses informasi mengenai organik, kemampuan seritifikasi dan aspek kendali perilaku lainnya, juga membuat tingkat adopsi usahatani sayuran organik masih rendah.

Organic farming has attracted increasing attention in recent decades as a means of maintaining agricultural production while overcoming environmental problems caused by conventional farming methods. Developments in adopting organic vegetable farming are still fairly slow in many regions in Indonesia. Symptoms that at least farmers who adopt organic farming need to be identified more deeply. Certain behaviors performed are often determined by the intentions of humans. A person's intention towards certain behaviors can be built from three main factors, namely attitudes, social support, and capability. The intention of farmers needs to be reviewed from the perspective of the theory of planned behavior to identify the main motivating factors to intend to adopt organic vegetable farming. This research was conducted in the central vegetable farming area of Kopeng Village where it is still dominated by conventional agriculture. Factor analysis is done by SEM-PLS to predict the key-driver of the model. The findings of the study were surprising that farmers were positive about organic vegetable farming, but it was not their main driver to intend to convert vegetable farming to an organic system. In fact, the encouragement of social support will influence the intention of farmers to adopt organic vegetable farming. capability has the greatest influence from other factors in the study which influence the intention of farmers to adopt organic vegetable farming. Views about organic agriculture have been formed and addressing. But the main obstacle is access to information about organics, certification capabilities and other aspects of behavioral control also make adoption rates for organic vegetable farming still low.

Kata Kunci : Niat, Organik, Adopsi, Teori Perilaku Terencana, SEM-PLS, Intention, Organic, Adoption, Theory of Planned Bahaviour

  1. S2-2019-403840-abstract.pdf  
  2. S2-2019-403840-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-403840-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-403840-title.pdf