Swasembada pangan merupakan cita-cita bangsa Indonesia sebagai upaya memenuhi pangan rakyatnya secara mandiri. Dalam upaya mencapai swasembada pangan, pemerintah gencar dalam melaksanakan pembangunan pada bidang pertanian antara lain pembangunan jaringan irigasi baru dan rehabilitasi terhadap jaringan irigasi yang sudah ada. Pembangunan infrastruktur irigasi ini perlu dibarengi pembangunan sumberdaya manusia utamanya petugas irigasi yang menjalankan operasi dan pemeliharaan irigasi. Penelitan yang telah dilakukan sebelumnya menghasilkan kesenjangan pengetahuan pada petugas irigasi di Daerah Irigasi Colo dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No 12 Tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif terbaik untuk mengurangi kesenjangan pengetahuan serta menentukan kriteria yang digunakan dalam memilih alternatif tersebut. Pengambilan keputusan menggunakan metode Electre dengan kriteria yang digunakan adalah biaya, waktu/durasi, peralatan, dan budaya belajar. Alternatif yang dianalisis adalah pelatihan, buku panduan, kelompok diskusi, dan video pembelajaran. Hasil analisis penelitian menunjukan alternatif terbaik adalah buku panduan dengan skor akhir 6,109.

Food self-sufficiency is one of the Indonesia's big missions to be accomplished for fulfilling the people's need. In order to achieve it, the government works in developing the agricultural sector by constructing new irrigation infrastructures and also rehabilitating those which already existed. This development will not run well unless it goes along with the development of human resources, especially the irrigation management of operation and maintenance of irrigation system. The previous research, showed us that there were knowledge-gap on irrigation management in the Colo Irrigation System with Regulation of The Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR) Number 12 of 2015. The objective of this research was to determine the best alternative to reduce knowledge gaps and determine the criterias to choose these alternatives. This research used Electre metod as decision making with criterias were cost, time / duration, equipment, and learning culture. The alternatives analyzed were training, guidebooks, discussion groups, and learning videos. According to the analysis, the best alternative was guidebook with the final score of 6.109.

Kata Kunci : operasi irigasi, kesenjangan pengetahuan, kriteria, alternatif terbaik, Electre, pengambilan keputusan / irrigation operation, knowledge-gap, criteria, best alternative, electre, desicion making.