Laporkan Masalah

KESADARAN RUANG PELAJAR TUNANETRA DI KAWASAN PERKOTAAN YOGYAKARTA

AZKA ARDELIA SUSATYO, Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D.

2018 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Stigma masyarakat terhadap kaum difabel khususnya tunanetra dalam melakukan pergerakan pada suatu kawasan dianggap kurang mandiri. Akan tetapi, tidak sedikit pelajar tunanetra di Yogyakarta yang melakukan pergerakan dalam skala perkotaan. Pergerakan pelajar tunanetra di Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY) didasari dengan kebutuhan pendidikan dan rekreasi yaitu dengan melakukan perjalanan dari tempat tinggal menuju sekolah serta kawasan rekreasi Malioboro sebagai lokasi yang sering mereka kunjungi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan pemahaman spasial pelajar tunanetra di Kawasan Perkotaan Yogyakarta. Sehingga dapat mengetahui fasilitas seperti apa yang dibutuhkan dalam menunjang kebutuhan pergerakan para pelajar tunanetra pada skala perkotaan. Penelitian ini menggunakan metode induktif kualitatif dengan teknik pengambilan data eksplorasi. Unit amatan dalam penelitian ini adalah pergerakan pelajar tunanetra dari tempat tinggal menuju sekolah dan kawasan rekreasi Malioboro. Subjek amatan penelitian adalah para pelajar tunanetra yang bertempat tinggal dan sekolah di KPY. Unit analisis melingkupi temuan dari pengamatan pergerakan dan wawancara mendalam kepada pelajar tunanetra di KPY. Dalam menganalisis hasil penelitian metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah teori Kesadaran Ruang pelajar tunanetra di KPY yang disusun berdasarkan konsep penanda ruang dan gerak pelajar tunanetra melalui tanda-tanda yang biasa digunakan dalam mengenali ruang di KPY. Dari tanda-tanda tersebut dirangkai menjadi beberapa penanda yang dapat menjadi petanda pelajar tunanetra selama melakukan perjalanan di KPY. Dengan membangun sebuah teori berdasarkan perspektif pelajar tunanetra di KPY diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang berati bagi pemerintah dalam menyediakan sarana prasarana perkotaan untuk semua kalangan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagi ruang dengan para tunanetra.

The stigma of the society against the disabled people, especially the blind people in doing the movement in an area is considered less independent. However, not a few blind students in Yogyakarta are moving on an urban scale. The movement of blind students in urban areas of Yogyakarta (KPY) is based on the need for education and recreation that is by traveling from residence to school and recreation area of Malioboro as their frequent location. Therefore, this study aims to find and describe the spatial understanding of blind students in urban areas of Yogyakarta. So it can find out what kind of facilities are needed to support the needs of the movement of blind students on the urban scale. This research uses qualitative inductive method with exploration data retrieval technique. The observational unit in this study was the movement of blind students from residence to school and Malioboro recreation area. Research subjects are blind students who live and study at KPY. The unit of analysis encompasses findings from observations of movements and in-depth interviews to blind students at KPY. In analyzing the results of research, the method is descriptive method. The result of this research is the theory Space Awareness of blind students in KPY compiled based on the concept of space marker and blind student movement through the signs commonly used in recognizing the space in KPY. From these signs are assembled into several markers that can be a marker of blind students while traveling in KPY. Building a theory based on the perspective of blind students in KPY is expected to be a meaningful input for the government in providing urban infrastructure for all people and increasing society participation in sharing the space with the blind.

Kata Kunci : Pergerakan Pelajar Tunanetra, Kawasan Perkotaan Yogyakarta, Penanda Ruang, Penanda Gerak, Kesadaran Ruang Pelajar Tunanetra / Spatial Blind Students Movement, Urban Area of Yogyakarta, Space Marker, Movement Marker, Space Awareness of blind students

  1. S1-2018-364291-abstract.pdf  
  2. S1-2018-364291-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-364291-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-364291-title.pdf