Latar Belakang: Lingkungan kerja ICU yang memiliki tuntutan pekerjaan yang tinggi dan mengharuskan perawat mengambil keputusan secara cepat bisa mengakibatkan stres dan sumberdaya yang dimiliki oleh perawat terkuras. Pada penelitian ini tingkat burnout pada perawat akan dievaluasi untuk mengetahui keadaan sesungguhnya perawat ICU, pada saat yang sama melihat beban kerja perawat di ruangan intensive care. Tujuan Penelitian: Mengukur tingkat burnout dan beban kerja perawat ICU. Metode Penelitian: Studi kuantitatif dan kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif yang dilakukan di Intensive Care Unit Rumah Sakit Advent Bandung. Survey data kuantitatif diambil dari pengisian kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI) oleh seluruh perawat ICU, sedangkan data kualitatif diambil dari responden melalui wawancara semi terstruktur mendalam. Hasil penelitian: Sebanyak 9 orang perawat tergolong pada burnout tingkat rendah. Sedangkan 7 perawat lain memiliki 1 atau 2 sub-kategori yang jatuh pada penilaian menengah dan tinggi. Bila dilihat dari beban kerja berdasarkan hasil observasi maka didapati bahwa beban kerja perawat ICU dalam tingkat yang optimum, yaitu 80.60% penggunaan waktu bekerja. Pada penelitian ini seluruh faktor eksternal (beban kerja, interaksi sosial, kepemimpinan dan autonomi) memberikan kecenderungan untukmenekan tingkat burnout. Kesimpulan: Tingkat burnout perawat ICU adalah rendah dan beban kerja berada pada tingkat optimum. Strategi intervensi burnout sebaiknya diterapkan di ICU Rumah Sakit Advent sehingga hasil kerja perawat bisa tetap maksimal.

Background: The work environment of the ICU that has high job demands and requires the nurse to make quick decisions can result in the resources that the nurse has depleted. In this study the level of burnout on the nurses will be evaluated to know the actual condition of ICU nurses, at the same time to see the workload of nurses in the intensive care room. Research Objectives: Measures burnout level and workload of ICU nurses. Research Methods: Quantitative and qualitative studies with descriptive case study methods conducted at Intensive Care Unit Advent Bandung Hospital. Quantitative data surveys were taken from the completion of the Maslach Burnout Inventory (MBI) questionnaire by all ICU nurses, while the qualitative data were taken from the respondents through semi-structured semi-interview. Results: A total of 9 nurses belong to low-level burnout. While 7 other nurses have 1 or 2 sub-categories that fall on the medium and high rating. When viewed from the workload based on observation results it is found that the workload of nurses ICU in the optimum level, 80.60% use of working time. In this study all external factors (workload, social interaction, leadership and autonomy) gave a tendency to suppress burnout. Conclusion: The ICU nurse burnout rate is low and the workload is at optimum level. The burnout intervention strategy should be implemented in the Adventist Hospital ICU so that the work of the nurse can remain maximal.

Kata Kunci : Beban kerja, Burnout, Perawat, Intensive Care Unit (ICU); Workload, Burnout, Nurse, Intensive Care Unit (ICU)