Laporkan Masalah

Keterkaitan Antara Jalan Lingkar Selatan (JLS) dan Transformasi Guna Lahan Kota Salatiga

VIRGARI CAHAYA NASUKHA, Dr. Yori Herwangi, ST., MURP.

2018 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Sebanyak 99% angkutan logistik nasional menggunakan jalur darat. Untuk mengakomodir kebutuhan angkutan logistik tersebut, maka pembangunan jalan lingkar merupakan solusi yang efisien, terutama untuk mencegah terdistraksinya aktivitas di dalam kota. Begitu juga dengan Kota Salatiga, pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Salatiga ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalan utama di pusat kota. Tentunya, keberadaan JLS ini mempengaruhi perubahan guna lahan di Kota Salatiga, khususnya di daerah yang dilewati oleh JLS. Oleh karena itu, pertanyaan penelitian dalam penelitian ini yaitu bagaimana keterkaitan antara JLS dan transformasi guna lahan di Kota Salatiga. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk keterkaitan antara JLS dan transformasi guna lahan di Kota Salatiga. Dalam mengidentifikasi keterkaitan, peneliti menggunakan teori interaksi transportasi-guna lahan yang dijabarkan ke dalam dua faktor, yaitu aktivitas transportasi dan perubahan guna lahan. Teori tersebut kemudian dideduksi menjadi variabel penelitian, antara lain tingkat pelayanan jalan, jumlah pergerakan, perubahan guna lahan, preferensi guna lahan, dan keterkaitan, yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode kuantitatif-kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung aktivitas transportasi dan skoring keterkaitan JLS dan guna lahan. Kemudian, metode kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi transformasi guna lahan dan melakukan preferensi guna lahan Kota Salatiga. Berdasarkan analisis tersebut, didapat beberapa garis besar hasil penelitian, yaitu: (1) Keterkaitan antara JLS dan transformasi guna lahan dapat diidentifikasi menggunakan kepadatan penduduk, jarak ke JLS, tarikan, dan aksesibilitas; (2) Terdapat tiga tipologi keterkaitan, yaitu Keterkaitan Tinggi, Keterkaitan Sedang, dan Keterkaitan Rendah; dan (3) Tidak semua zona yang dekat dengan JLS memiliki keterkaitan paling tinggi di antara zona yang lainnya.

As many as 99% of national logistics transportation using land routes. To accommodate the need for logistics, the development of ring road is an efficient solution, especially to prevent the distortion of activities within the city. Likewise with Salatiga City, the construction of Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga City aims to reduce congestion on the main road in the city center. Of course, the existence of JLS is affecting land use change in Salatiga City, especially in areas passed by JLS. Therefore, the research question is how the relativity between JLS and land use transformation in Salatiga City. While the purpose of this research is to identify the form of relativity between JLS and land use transformation in Salatiga City. In the course of identifying the relativity, the researcher uses land use-transport interaction theory that is split into two factors: transportation activity and land use change. After that, the theory is deduced into research variables, including the Level of Service (LoS), the number of movements, land use changes, land use preferences, and relativity, which are then analyzed using quantitative-qualitative methods. Quantitative methods are used to calculate transport activities and scoring of JLS and land use. Then, qualitative methods are used to identify land use transformations and preferencing the land use of the city. Based on the analysis, there are several outlines of results, namely: (1) The relativity between JLS and land use transformation can be identified using population density, distance to JLS, trip attraction, and accessibility; (2) There are three typologies of relativity, namely High Relevance, Medium Relevance, and Low Relevance; and (3) Not all zones close to JLS have the highest relation among other zones.

Kata Kunci : Jalan Lingkar Selatan (JLS), transformasi guna lahan, keterkaitan / Jalan Lingkar Selatan (JLS), land use transformation, relativity

  1. S1-2018-364304-abstract.pdf  
  2. S1-2018-364304-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-364304-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-364304-title.pdf