Laporkan Masalah

Planting for God: The Ecological Islam of Pesantren At-Thaariq Garut, West Java

FAHRURRAZI, Dr. Zainal Abidin Bagir

2018 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya

Tesis ini bertujuan untuk meneliti bagaimana praktek-praktek ekologis dilakukan oleh sebuah komunitas muslim di pesantren, sebagaimana dalam satu dekade terakhir ini istilah eko-pesantren muncul dan berkembang di Indonesia. Sebagai studi kasusnya, penelitian ini mengobservasi Pesantren At-Thaariq Garut, Jawa Barat dimana pesantren tesebut mengurus dan mengembangkan pertanian yang berbasis ekologi (eco-farming). Penelitian ini adalah penelitian lapangan dimana peneliti melakukan observasi dan wawancara mendalam dengan melihat hubungan antara praktek-praktek komunitas pesantren tersebut dengan sumber-sumber agama. Tepatnya, pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana At-Thaariq membentuk etika-etika yang bersifat ekologis melalui praktek-praktek ekologisnya mereka dan teks-teks Islam dalam memecahkan masalah lingkungan; dan dengan cara apa etika-etika tersebut ditunjukkan dan diimplementasikan. Hasilnya, ada tiga etika penting dengan melihat apa yang mereka lakukan dalam memperbaiki lingkungan dan teks-teks keislaman: menjadi ekologis merupakan kesalehan agama, menjadi ekologis menjadi murah hati, menjadi ekologis menjadi pluralis. Penting untuk diketahui, bahwa etika tesebut tidak hanya berasal dari sumber-sumber dalam agama Islam, tapi juga sumber-sumber lain seperti pertanian lokal dan innovatif. Akan tetapi, Islam tetap menjadi dasar mereka dengan menganggap apa yang mereka lakukan sebagai ketaatan kepada Allah (ibadah). Tesis ini menunjukkan bahwa gagasan-gagasan dalam agama saling terikat dengan praktek-praktek dalam pertanian berbasis ekologi tersebut, sehingga komunitas agama tesebut bisa merespon terhadap isu-isu lingkungan.

This research aims to observe how ecological practices are cultivated by a Muslim community in a pesantren (a traditional Islamic boarding school in Indonesia) because of the emergence of eco-pesantren in the last decade. As a case study, it looks at Pesantren At-Thaariq Garut, West Java that maintains eco-farming as its practices. This is a field research conducted by observation and in-depth interview and examined by looking at the relation of their practices and religious sources. It questions how At-Thaariq forms ecological ethics through its practices and its religious sources in resolving an environmental degradation and how At-Thaariq demonstrates the ethics. It aims to contribute to the field of religion and ecology where scholars tend to study the field by examining religious scriptures to uncover some ecological ethics. The findings of this research show that the ethics, depicted in three norms: being ecological is being pious, being ecological is being generous and being ecological is being pluralist, are built up not only in reference to Islamic normative sources, but also by making use of other sources like local or new innovative farming practices. Nevertheless, Islam remains its main foundation by considering the practices obedience to God. This thesis shows how the religious ideas are intertwined with the farming practices, making up the religious community�s response to the environmental problems.

Kata Kunci : Islam, Ecology, Ethics, Practices, Eco-Pesantren, Eco-Farming


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.