Laporkan Masalah

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DALAM PENYUSUNAN NERACA PENATAGUNAAN LAHAN KECAMATAN DEPOK SLEMAN

RINDHANG BIMA YUDHA, Barandi Sapta W, S.Si., M.Si., M.Sc.

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SV

Kecamatan Depok yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta mengalami dampak perkembangan kota yg cukup segnifikan yang di tandai dengan meningkatnya jumlah penduduk yang datang di Kecamatan Depok dari tahun 2014 sampai 2016 dan pembangunan sarana prasarana baru. Pembangunan yang terjadi di Kecamatan Depok perlu dilakukan pengendalian dan pemantauan untuk menjaga keselarasan dan keseimbangan lingkungan. Penyusunan neraca penatagunaan lahan Kecamatan Depok dengan memanfaatkan data penginderaan jauh resolusi spasial tinggi dan sistem informasi geografi bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai akurasi citra Geoeye-1, kesesuaian lahan dan ketersediaan lahan di Kecamatan Depok berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan penguasaan lahan. Penyusunan neraca penatagunaan lahan dalam penelitian dilakukan dengan metode superimposed atau overlay. Overlay peta penggunaan lahan dengan peta RDTR bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kesesuaian penggunaan lahan dari hasi digitasi penggunaan lahan yang telah dilakukan proses cek lapangan, uji akurasi, reinterpretasi, dan reklasifikasi sesuai dengan klasifikasi pemanfaatan ruang RDTR. Kesesuaian lahan Kecamatan Depok dikelaskan menjadi tiga kelas, yaitu sesuai, belum terealisasi, dan tidak sesuai. Overlay Peta kesesuaian lahan sebagai hasil dari proses tersebut dijadikan acuan untuk mengetahui luas ketersedian lahan yang ada dengan mempertimbangkan penguasaan lahannya. Akurasi citra Geoeye-1 dalam penyusunan neraca penatagunaan lahan di Kecamatan diperoleh akurasi horizontal sebesar 2,8 m. Luas lahan yang telah sesuai dengan pemanfaatan ruang RDTR sebesar 1.506,09 ha atau 51,92 % dari luas lahan keseluruhan. Lahan yang masih tersedia untuk dimanfaatkan tanpa menggunakan syarat khusus di Kecamatan Depok sebesar 892,48 ha atau 78,79 % dari luas lahan yang masih tersedia. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan instansi-instansi dalam membuat suatu kebijakan mengenai pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan kondisi lahan saat ini.

Depok sub-district adjacent to Yogyakarta City experienced a significant impact of city development which was marked by the increasing number of residents who came in Depok District from 2014 to 2016 and the construction of new infrastructure facilities. Development in Depok District needs to be controlled and monitored to maintain harmony and environmental balance. Preparation of Depok Land Use Account of Depok District by utilizing remote sensing data of high spatial resolution and geographic information system aims to obtain information about Geoeye-1 image accuracy, land suitability and availability of land in Depok District based on Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)/ Map Detail Spatial Plan and land tenure. Preparation of balance of land stewardship in research done by superimposed or overlay method. Overlay of land use maps with RDTR maps aims to obtain information on land use suitability of land use digitization that has been conducted field checks, accuracy test, reinterpretation, and reclassification in accordance with the classification of space utilization RDTR. Land suitability of Depok sub-district is explained to be three classes, that is suitable, not yet realized, and not appropriate. Overlay The land suitability map as a result of the process is used as a reference to find out the extent of available land availability by considering land tenure. Geoeye-1 image accuracy in the preparation of the land use stability balance in the Kecamatan obtained horizontal accuracy of 2,8 m. The area of land that has been in accordance with the utilization of RDTR space is 1.506,09 ha or 51,92% of the total land area. Land that is still available for use without using special conditions in Depok District is 892,48 ha or 78,79% of the available land area. This research can be used as a reference of agencies in making a policy regarding the utilization of space by considering the current condition of the land.

Kata Kunci : Penggunaan Lahan, RDTR


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.