Cekungan Jawa Barat bagian Utara merupakan salah satu cekungan di Indonesia yang terbukti mampu menghasilkan hidrokarbon baik minyak bumi maupun gas bumi. Salah satu lapangan penghasil hidrokarbon di cekungan tersebut adalah Lapangan CBA-01, dengan reservoar pada Reef Sabi dengan litologi berupa batugamping berumur Miosen Awal hingga Miosen Akhir. Batugamping sangat unik untuk dipelajari karena persebaran secara vertikal maupun lateral dapat berubah dengan cepat, serta adanya proses diagenesis yang menyebabkan kualitas batuan dapat berubah. Salah satu metode yang digunakan untuk merekonstruksi reservoar Reef Sabi pada Lapangan CBA-01 adalah melalui model statik 3D, yang diperoleh dengan mengintegrasikan data log sumur dengan data seismik 2D. Model statik 3D porositas dan saturasi air dibuat pada Reef Sabi dan digunakan untuk menghitung volume cadangan hidrokarbon pada reef tersebut. Berdasarkan data log sumur, seismik 2D, laporan sayatan tipis petrografi dan laporan Side Wall Core, diperoleh informasi bahwa batuan pada Reef SABI pada Lapangan CBA-01 dapat dibagi menjadi empat litofasies, yaitu litofasies Boundstone, litofasies Packstone, litofasies Wackstone dan litofasies Mudstone. Reef Sabi memiliki geometri berupa mound yang terbentuk pada paparan ramp. Lingkungan diagenesis terkahir pada Reef Sabi terletak pada zona meteorik freatik dengan proses diagenesis yang umum terjadi berupa pelarutan mineral karbonat, mikritisasi dan sementasi kalsit berbentuk bloky. Secara umum Reef Sabi dapat dibagi menjadi dua zona yaitu Zona A dan Zona B. Pada Reef Sabi ini terdapat kandungan hidrokarbon berupa minyak bumi, dimana pada Zona A memiliki nilai rata-rata porositas yang lebih besar dibandingkan dengan Zona B. Pembuatan model statik 3D dari Reef Sabi dilakukan dengan menyebarkan nilai porositas dan saturasi air pada model impedansi akustik (AI). Berdasarkan model statis tersebut, maka pada Reef SABI diperoleh volume cadangan hidrokarbon pada Zona A sebanyak 2,8003 x 106 STB sedangkan volume cadangan hidrokarbon pada Zona B sebanyak 3,3379 x 106 STB.

North West Java Basin is considered as one of hydrocarbon-producing basin in Indonesia, not only the oil but also the natural gas. One of the hydrocarbon producing field in North West Java Basin is CBA-01 field, with the SABI Reef as Early Miocene to Late Miocene limestone reservoir. Limestone are unique to be studied because the rapid change of rock quality vertically or laterally, and diagenesis processes can also be the cause of the change of rock quality. One of the methods that can be used to reconstruct Sabi Reef reservoir are using 3D static model, that gatherd by integrating the well log, 2D seismic data, petrographic thin section report and side wall core report. Static 3D model of porosity and water saturation are made for Reef Sabi and used to calculate the volume of hydrocarbon reserves. Based on well logs, seismic data and petrography thin section, Sabi Reef in CBA-01 Field can be devided in to four lithofacies, the four facies is Boundstone lithofacies, Packstone lithofacies, Wackstone lithofacies dan Mudstone lithofacies. The geometry of Sabi Reef are mound that grows at ramp carbonate platform. The last diagenetic environtmet of Sabi Reef located on the meteoric phreatic zone with the process of diagenetic commonly found is dissolution of carbonate mineral, micritization and cementation of calcite minerals. Sabi Reef can be devided in to two zone based on the reservoar zone. Those are Zone A and Zone B. Sabi Reef contain oil as hydrocarbon, where in the Zone A of SABI Reef has a higher average porosity than the Zone B. 3D static modeling from Sabi Reef are done by spreading the value of porosity and water saturation on Accoustic Impedance model (AI). Based on the 3D static model, Sabi Reef has a volume of 2,8003 x 106 STB oil in the Zone A and 3,3379 x 106 STB oil in the Zone B

Kata Kunci : Cekungan Jawa Barat Utara, Reef SABI, Lapangan CBA-01, model statik 3D, volume cadangan hidrokarbon