Telah dilakukan penelitian untuk menentukan laju penguapan tanah pertanian di wilayah Kabupaten Sleman. Sampel tanah yang diuji adalah sampel tanah pertanian khususnya tanah sawah yang sudah di panen. Sampel tanah yang digunakan adalah sampel tanah yang ada di wilayah Kabupaten Sleman dengan lima titik pengambilan yaitu Desa Sidomulyo, Godean, Sleman; Desa Trimulyo, Sleman; Desa Kronggahan, Gamping, Mlati, Sleman; Desa Sariharjo, Ngaglik, Sleman; Desa Caturtunggal, Depok, Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju penguapan tanah pertanian di wilayah Kabupaten Sleman serta parameter - parameter yang mempengaruhi laju penguapan. Pengujian dilakukan terhadap beberapa parameter fisis yaitu, berat volume tanah, berat jenis tanah, porositas tanah, derajat keasaman (pH) tanah, dan kandungaan air tanah. Hasil pengujian parameter menunjukkan bahwa berat volume tanah, berat jenis tanah, porositas tanah, pH tanah dan kandungan air tanah berpengaruh terhadap struktur dan tekstur yang mempengaruhi laju penguapan, bahan organik serta tanah pertanian. Adapun laju penguapan terendah berada pada wilayah Desa Trimulyo, Sleman, yang memiliki banyak kadar lempung yang mampu mengikat air, sedangkan laju penguapan tertinggi berada pada wilayah Desa Caturtunggal, Depok, Sleman yang mempunyai kandungan air yang rendah dan tidak mampu mengikat air.

The research about rate of agriculture soil evaporation in Sleman regency has been done. The experimental soil sample is from agriculture land especially the soil of ingathering rice field. The used soil sample is in Sleman regency in five points namely Sidomulyo village, Godean, Sleman; Trimulyo village, Sleman; Kronggahan village, Gamping, Mlati, Sleman; Desa Sariharjo, Ngaglik, Sleman; Caturtunggal village, Depok, Sleman. This research is aim to know the rate of agriculture soil evaporation in Sleman regency. The impact factors which influence the rate several parameters namely the weight of soil volume, the weight of soil type, soil porosity, soil pH and ground water content. The result shows that the weight of soil volume, the weight of soil type, soil porosity, soil pH and ground water content has impact towards structure and texture which influence the rate of evaporation, organic material and agriculture soil. The lowest rate of evaporation is in Trimulyo village, Sleman that has a lot of clay which is able to trap some water, whereas the highest rate of evaporation is in areas of Caturtunggal village, Depok, Sleman that has low water content and not able to trap some water.

Kata Kunci : agriculture soil, rate of evaporation, Sleman regency.