Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA DERAJAT ROBEKAN PERINEUM DENGAN GANGGUAN FUNGSI SEKSUAL POSTPARTUM

ADIB MUJANAT, dr. Shinta Prawitasari, SpOG(K), M.Kes.; Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, MSc., SpOG(K)

2017 | Tesis-Spesialis | SP Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Latar belakang: Persalinan vaginal merupakan cara persalinan yang masih banyak dipilih oleh ibu hamil. Meskipun dilakukan dengan baik, terdapat sekitar 85% wanita yang melakukan persalinan vaginal akan mengalami trauma pada perineum. Trauma perineum ini berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas postpartum. Beberapa pasien tetap dapat mengalami gangguan fungsi seksual meskipun telah dilakukan penjahitan yang adekuat pada otot sfingter ani. Adanya penurunan hasrat seksual pada 6-7 minggu awal pascasalin merupakan hal yang normal, tetapi hal tersebut menjadi hal yang abnormal ketika hasrat seksual yang berkurang ataupun hilang dapat menyebabkan gangguan hubungan pernikahan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara derajat robekan perineum dengan gangguan fungsi seksual postpartum. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cohort prospective. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di 12 Rumah Sakit, 2 Puskesmas dan 3 bidan praktek di Yogyakarta sejak 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Juli 2017. Gangguan fungsi seksual dinilai 6 minggu postpartum dengan menggunakan kuesioner Female Sexual Function Index (FSFI) dan penilaian depresi postpartum dengan kuesioner The Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Hasil: Penelitian ini melibatkan 89 subyek yang terdiri dari 48 subyek dengan robekan perineum derajat I dan II serta 41 subyek dengan robekan perineum derajat III dan IV. Terdapat hubungan bermakna antara derajat robekan perineum terhadap terjadinya gangguan fungsi seksual 6 minggu postpartum dengan nilai p 0,019 dan RR 1.317 95% CI (1.046-1.658). Derajat robekan perineum memiliki hubungan bermakna terhadap gangguan orgasme dengan nilai p 0.040 dan RR 1.332 CI 95% (1.013-1.752). Sedangkan usia dan derajat robekan perineum juga memiliki hubungan bermakna terhadap gangguan kepuasan seksual p 0.048, RR 1.318 CI 95% (1.011-1.718) dan p 0.012, RR 1.422 CI 95% (1.078-1.874). Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara derajat robekan perineum dengan gangguan fungsi seksual postpartum. Robekan perineum derajat III dan IV berisiko 1,3 kali lebih besar untuk mengalami gangguan fungsi seksual pada 6 minggu postpartum dibandingkan dengan robekan perineum derajat I dan II. Hanya derajat robekan perineum yang berhubungan bermakna dengan gangguan orgasme. Sedangkan derajat robekan perineum dan usia memiliki hubungan yang signifikan terhadap gangguan kepuasan seksual.

Background: Vaginal delivery is the preferred mode of delivery by pregnant women. There are still about 85% of women who delivered vaginally will experience trauma to the perineum despite it is well prepared. These perineal trauma are associated with postpartum morbidity and mortality. Some patients may still experience sexual dysfunction despite adequate repair of the sphincter muscles. Loss of sexual desire in the first 6-7 weeks postpartum is normal, but it becomes abnormal when reduced or no sexual desire can cause marital disturbance. Objective: To determine the association between degree of perineal tears with postpartum sexual dysfunction. Methods: This is cohort prospective study was conducted from January 1 2017until July 31st 2017 in 12 hospitals, 2 heatlh centers, and 3 midwives in Yogyakarta by collecting data from patients. Sexual dysfunction was assessed 6 weeks postpartum using Female Sexual Function Index FSFI) and assessment of postpartum depression with The Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) questionnaire. Result: The study involved 89 subjects consisting of 48 subjects with perineal tears of degrees I and II and 41 subjects with perineal tears of degrees III and IV. There was a significant association between the degree of perineal tears to the occurrence of sexual dysfunction at 6 weeks postpartum with p value 0.019 and RR 1.317 95% CI (1.046-1.658). Furthermore, there was a statistically significant association between the degree of perineal tears to the orgasm domain with p value 0.040 and RR 1.332 CI 95% (1.013-1.752). There were significant association between age and degree of perineal tears with sexual satisfaction domain with p 0.048, RR 1,318 CI 95% (1.011-1.718) and p 0.012, RR 1.422 CI 95% (1,078-1,874), respectively. Conclusion: There was significant a association between degree of perineal tears with postpartum sexual dysfunction. Perineal tears of degree III and IV have a 1.3-fold greater risk for sexual dysfunction at 6 weeks postpartum compared with perineal tears of degrees I and II.

Kata Kunci : derajat robekan perineum, gangguan fungsi seksual postpartum, degree of perineal tears, postpartum sexual dysfunction.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.