Laporkan Masalah

KESENIAN SEBAGAI INSTRUMEN AKSI NIR- KEKERASAN MENENTANG REZIM KEKERASAN. STUDI KASUS: GERAKAN SOSIAL WARGA BERDAYA DI YOGYAKARTA

IRAWAN SATRIA PRADANA, Dr. Diah Kusumaningrum, S. IP., M.A.

2017 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Penelitian ini membahas tentang gerakan sosial Warga Berdaya, sebuah gerakan nir- kekerasan di Yogyakarta yang memanfaatkan kesenian sebagai instrumen aksi yang dominan dalam pergerakanya. Warga Berdaya muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap kekerasan struktural yang dilakukan oleh rezim pemerintah melalui implementasi kebijakan terkait pembangunan yang melanggar hak masyarakat atas ruang publik dan mengabaikan kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran kesenian sebagai instrumen dominan gerakan nir- kekerasan, dengan menekankan pada peran pemanfaatan seni dalam membentuk dan mentransformasi sebuah gerakan, prospek dan hambatan pemanfaatan seni dalam gerakan nir- kekerasan, dan pencapaian Warga Berdaya sampai dengan saat ini melalui analisa historis terhadap gerakan Warga Berdaya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara dan melakukan observasi terhadap gerakan Warga Berdaya . Berdasarkan temuan dari penelitian ini, pemanfaatan seni sebagai instrumen aksi nir- kekerasan Warga Berdaya, mulai dari festival seni, pawai, aksi teatrikal, sampai dengan beragam bentuk media seni seperti poster, mural dan video terbukti lebih efektif bila dibandingkan dengan aksi nir￾kekerasan tanpa pemanfaatan seni. Lebih lanjut, Warga Berdaya berhasil mewujudkan beberapa tuntutan yang diajukanya, dan telah berhasil mewujudkan tujuan utamanya sebagai sebuah gerakan sosial: menjaga keberlangsungan pergerakan dan meraih dukungan yang lebih luas.

This research examines Warga Berdaya social movements, a non- violence movement based in Yogyakarta that utilizing arts as a major instuments of their movements. Warga Berdaya emerges as a form of resistance to the violent regimes trough the implementation of development policies that violates civil rights to public spaces and ignoring environmental sustainability. This research aims to investigate the role of arts as an instrument of non- violence action, emphasizing on how arts utilization in Warga Berdaya shape and transform the movements, the prospects and obstacles of arts utilization in non- violent movements, and the achievement of Warga Berdaya movement so far, trough the historical analysis of Warga Berdaya movement. In this research, the author held an interview with the Warga Berdaya activists, and also conducted a field observation in Warga Berdaya movement activities to collect the data needed. According to this research, the utilization of arts as an instrument in Warga Berdaya non- violence movement from art festival, marches, theatrical acts, to various forms of art media such as poster, mural and videos was more effective than non- violent action without arts utilization in comparison. Moreover, Warga Berdaya has met some of their objectives, and successfully achieve their fundamental goals as a social movements: sustaining the movements and gaining wider public support.

Kata Kunci : Kata kunci: Nir-kekerasan, Gerakan sosial, Kesenian, Kekerasan struktural, Warga Berdaya.

  1. S1-2017-299759-abstract.pdf  
  2. S1-2017-299759-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-299759-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-299759-title.pdf