Laporkan Masalah

STUDI KERENTANAN SEISMIK TANAH TERHADAP FREKUENSI ALAMI BANGUNAN DI KOTA PALU BERDASARKAN ANALISIS DATA MIKROTREMOR

MAULUDIN KURNIAWAN, Prof. Dr. Kirbani Sri Brotopuspito; Dr. Agung Setianto. S.T., M.Si

2017 | Tesis | S2 Geo-Informasi untuk Manajemen Bencana

Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki aktifitas seismik yang tinggi. Keberadaan sesar Palu Koro merupakan salah satu sesar aktif yang melewati wilayah ini. Penelitian ini dilakukan untuk : (1). Analisis kesesuaian antara nilai frekuensi alami bangunan dengan nilai frekuensi tanah berdasarkan data mikrotremor, (2) Analisis nilai kesesuaian antara nilai frekuensi bangunan berdasarkan SNI bangunan tahan gempa, (3) Analisis sebaran kedalaman sedimen di Kota Palu, (4) Analisis sebaran nilai PGA di Kota Palu (5) Membuat peta kerentanan kegempaan di Kota Palu Teknik pengambilan data mikrotremor menggunakan purposive sampling dengan pengambilan sampel yang proporsional. Analisis data mikrotremor menggunakan Metode Horizontal to Vertical Spectrum Ratio (HVSR) untuk mendapatkan nilai frekuensi dan amplifikasi. Hasil analisis metode HVSR digunakan untuk menghitung frekuensi alami tanah, frekuensi alami bangunan, ketebalan sedimen, dan nilai peak ground acceleration (PGA). Hasil Penelitian menunjukan bahwa pada bangunan fasilitas umum yang dijadikan sampel pengukuran, 5,9 persen bangunan tersebut berpotensi untuk beresonansi dan 94,1 persen bangunannya tidak berpotensi terjadi resonansi. 70,6 persen bangunan yang dijadikan sampel tidak memenuhi syarat SNI dan hanya 29,4 persen bangunan yang memenuhi syarat SNI bangunan tahan gempa. Variasi ketebalan sedimen yang terdapat di daerah penelitian berkisaran antara 54,44 m – 184,57 m. Nilai Peak Ground Acceleration (PGA) di daerah penelitian dengan studi kasus gempa Bora berkisar 0,09-0,25 g. Berdasarkan acuan yang diberikan oleh USGS maka daerah penelitian terbagi kedalam dua kelas yaitu kelas daerah dengan potensi kerusakan sangat ringan, dan kelas daerah potensi kerusakan sedang.

Central Sulawesi especially Palu city is one of areas in Indonesia which has a high seismic activity. The existence of Palu Koro fault is one of the active fault that passed through this region. This study was conducted to: (1). Determine the correspondence between the value of building natural frequency with ground frequency value based on microtremor data, (2) Analyze the value of correspondence between building natural frequency value based on SNI earthquake resistant buildings, (3) Analyze the distribution of sediment thickness in Palu city, (4) Analyze distribution of PGA value in Palu city (5) Construct seismic vulnerability map of Palu city. Microtremor data acquisition technique used purposive sampling with sampling proporsional. Microtremor data analysis used Horizontal to Vertical Spectrum Ratio (HVSR) method to get the frequency and amplification value. The results of HVSR analysis used to calculate ground natural frequency, building natural frequency, sediment thickness, and peak ground acceleration (PGA) value. The results showed that public facility buildings that be used as sampled measurement, 5.9 percen of the building has the potential to resonate and 94.1 percen of the building has no potential resonance occurs. 70.6 percen of the sample buildings do not SNI qualify and only 29.4 percen of building is eligible SNI earthquake resistant buildings. Variation of sediment thickness in the study area range between 54.44 m - 184.57 m. Peak Ground Acceleration (PGA) value in the study area with using Bora earthquake case study range from 0.09 to 0.25 g. Based on the USGS reference that study area divided into two classes, namely very low damage potential, and moderate damage potential area.

Kata Kunci : Mikrotremor, Frekuensi Alami Bangunan, Frekuensi Alami Tanah, Horizontal to Vertical Spectrum Ratio (HVSR), Peak Ground Acceleration (PGA), SNI Bangunan Tahan Gempa

  1. S2-2017-324102-tableofcontent.pdf