Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perombakan tim di PSIM Yogyakarta pada awal musim kompetisi 2016. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis penerapan manajemen pengetahuan pada klub sepak bola PSIM Yogyakarta, khususnya dalam proses transfer pengetahuan, jenis pengetahuan, dan media yang digunakan dalam proses transfer pengetahuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner semi-struktur sebagai pedoman pertanyaan kepada responden. Penentuan responden dengan cara purposive sampling yaitu dengan melakukan wawancara kepada empat narasumber kunci PSIM Yogyakarta (Ketua umum sekaligus manajer, staf sekretariat, pelatih, dan salah satu pemain senior PSIM Yogyakarta). Uji validitas yang digunakan adalah dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang menyebabkan PSIM Yogyakarta melakukan perombakan tim, yaitu faktor finansial, faktor tata kelola organisasi, dan faktor eksternal. Dalam penerapan manajemen pengetahuan di PSIM Yogyakarta, pengetahuan lebih banyak disampaikan secara lisan dan lebih banyak menggunakan pengetahuan tacit daripada pengetahuan eksplisit.

The purpose of the study is to identify factors that lead to reshuffle the team in PSIM Yogyakarta at the beginning of the season in 2016. In addition, this study also aims to analyze the implementation of knowledge management in PSIM Yogyakarta as one of the historical football club in Indonesia, especially the implementation in the process of knowledge transfer, types of knowledge, and media used in the process of knowledge transfer. This study used a qualitative approach with case study method. The analysis used is descriptive analysis. Data collected through interviews using semi-structured questionnaire as guiding questions to respondents. The respondents are selected by purposive sampling, that is by conducting interview to four key interviewees of PSIM Yogyakarta (chairman who doubles as a team manager, the staff, coach, and one of the senior players of PSIM Yogyakarta). Validity test used is the triangulation of sources. The results of this study show that there are three factors that caused team reshuffle in PSIM Yogyakarta, namely financial factors, factors of organizational governance, and external factors. In the implementation of knowledge management in PSIM Yogyakarta, more knowledge is delivered orally and more use of tacit knowledge than explicit knowledge.

Kata Kunci : pengetahuan, tacit, eksplisit, manajemen pengetahuan, klub sepak bola, PSIM Yogyakarta, transfer pengetahuan, analisis deskriptif, kualitatif, triangulasi, informasi