Laporkan Masalah

PEMANFATAAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL UNTUK MONITORING PERUBAHAN PENUTUP LAHAN YANG BERPENGARUH TERHADAP LIMPASAN PERMUKAAN (OVERLAND FLOW) DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG HULU

RIFQI FATHURRAHMAN, Dr. Sudaryatno, M.Si.

2017 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

DAS Ciliwung Hulu merupakan Bagian dari DAS Ciliwung yang berada dibagian hulu yang memiliki perubahan penutup lahan yang cukup tinggi. DAS tersebut terletak di Kabupaten Bogor yang mengalami pertambahan lahan terbangun sejak tahun 2003-2015. Padahal wilayah pada DAS tersebut merupakan daerah tangkapan air (recharge area) yang dapat berpengaruh terhadap siklus air bagi kota besar diantaranya Kota Bogor, Depok, dan Jakarta. Perubahan tutupan lahan tersebut dapat mengakibatkan permasalahan Hidrologi DAS Ciliwung Hulu yaitu meningkatnya limpasan permukaan (overland flow). Oleh sebab itu monitoring perubahan penutup lahan dilakukan sebagai upaya untuk melihat perubahan limpasan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan tidak lepas dari Penginderaan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografis). Dimana penginderaan jauh dilakukan untuk monitoring perubahan penutup lahan menggunakan citra landsat multitemporal. Terlebih lagi penginderaan jauh digunakan untuk interpretasi parameter-parameter limpasan permukaan. Pemetaan sebaran limpasan permukaan dilakukan dengan model SIG, dengan melakukan overlay berbagai parameter limpasan dengan metode Cook dan SWAT. Adapun kegiatan lapangan yang dilakukan untuk mendapat informasi tambahan di setiap variable pada parameter serta digunakan mengukur uji akurasi. DAS Ciliwung Hulu memiliki pertambahan lahan terbangun 1530 Ha berarti 25% dari luasan sebelumnya dalam rentang tahun 2003-2015. Pengaruh ini tentunya menyebabkan pengurangan pada luasan vegetasi kerapatan rendah, vegetasi kerapatan sedang, dan vegetasi kerapatan tinggi masing-masing berkurang sebesar 18%, 27%, dan 3% dari luasan sebelumnya. Pertambahan lahan terbangun berpengaruh pada perubahan limpasan permukaan. Pada Setiap Subdas tebal Limpasan Permukaan bertambah 1% dan secara keseluruhan luasan ekstrim bertambah sebesar 15% dari luasan sebelumnya.

Ciliwung Hulu watershed is part of the Ciliwung watershed located upstream that has changes Ciliwung Upper cover a portion of the Ciliwung watershed located upstream land cover changes that have fairly high. The watershed is located in Bogor Regency accreting smaller plots since 2003-2015. Whereas in the watershed area is a water catchment area (recharge area) which may affect the water cycle for major cities including the city of Bogor, Depok and Jakarta. The land cover changes can cause problems upstream Ciliwung watershed hydrology ie, increased surface runoff (overland flow). Therefore, monitoring changes in land cover done in an effort to see the changes that occur runoff. The method used can not be separated from remote sensing and GIS (Geographic Information System). Where do remote sensing for monitoring changes in land cover using multitemporal Landsat images. Moreover, remote sensing is used for the interpretation of the parameters of runoff. mapping the distribution of surface runoff done with GIS models, by overlaying various parameters runoff with the method of Cook and SWAT. The field activities were conducted to obtain additional information on any of the variables in the parameter and is used to measure the accuracy test. Ciliwung watershed upstream have added 1530 Ha land up means 25% of the previous extents within a span of years from 2003 to 2015. This influence certainly lead to a reduction in the area of low vegetation density, medium density and high density decreased respectively by 18%, 27%, and 3% from the previous area. Added land up area can effect on surface runoff. On Any Surface Runoff thick Subdas increased 1% and the overall extent of the extreme increase of 15% from the previous area.

Kata Kunci : Penginderaan jauh, Hidrologi, Limpasan Permukaan, Cook, SWAT