Tidak seperti penelitian sebelumnya yang dilakukan hanya untuk menguji validitas dari paritas daya beli (Purchasing Power Parity/PPP) dari nilai tukar riil bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat, makalah ini juga menguji untuk nilai tukar riil Vietnam Dong dari Indonesia. Pasangan pertama (Rupiah terhadap Dolar AS) merupakan pasangan negara inflasi yang moderat-rendah dan yang kedua (Rupiah terhadap Dong Vietnam mewakili negara-negara dengan inflasi yang moderat-moderat. Uji nonstasioneritas (uji ADF dan uji PP) serta uji stasioneritas (tes KPSS) dilakukan sebagai analisis konfirmasi. Menggunakan 220 data bulanan dan musiman disesuaikan dari bulan September 1997 sampai dengan Desember 2015, buktibukti menunjukkan PPP berlaku dalam kasus Amerika Serikat tetapi tidak berlaku dalam kasus Vietnam. Uji kointegrasi dua langkah Engle dan Granger tidak dapat dilakukan karena nilai tukar nominal dan rasio harga yang stasioner untuk kedua kasus.

Unlike previous studies only done to examine the validity of purchasing power parity (PPP) of the bilateral real exchange rate between Indonesia and USA, this paper also tests for the Vietnamese Dong real exchange rate of Indonesia. The first pair (the Indonesian Rupiah against the U.S. Dollar) represents moderate-low inflation countries and the second (the Indonesian Rupiah against the Vietnamese Dong represents moderate-moderate inflation countries. The nonstationary tests (the ADF test and the PP test) as well as the stationarity test (the KPSS test) are employed as the confirmatory analysis. Using 220 monthly and seasonally unadjusted data from September 1997 until December 2015, the evidence shows PPP holds in the USA case but does not hold true in the Vietnam case. The two-step Engle and Granger cointegration, however, cannot be performed as the nominal exchange rate and the price ratio are stationary for both cases.

Kata Kunci : purchasing power parity, country characteristics, Asian financial crisis, global financial crisis, exchange rate system regime