Laporkan Masalah

KETAHANAN WARGA RW 11 KAMPUNG JOGOYUDAN KOTA YOGYAKARTA PASCA BANJIR LAHAR HUJAN TAHUN 2010

TETTY HARAHAP, Prof. Ir. Sudaryono, M. Eng. Ph. D.;Ir. Didik Kristiadi, MLA, MAUD.

2016 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Kali Code adalah kali yang berada di tengah Kota Yogyakarta. Lokasinya yang strategis membuat bantaran kalinya pun menarik untuk dijadikan tempat tinggal. Dengan lokasinya yang berada di tengah Kota Yogyakarta terlebih di bantaran kali, permukiman di tepian Kali Code memiliki risiko bencana. Selain itu, menurut PP No. 38 tahun 2011, rumah-rumah lapis pertama dari Kali Code sudah masuk ke area yang seharusnya menjadi sempadan sungai. Lahar hujan tahun 2010 adalah bencana besar yang menimpa permukiman bantaran Kali Code. Walaupun begitu, setelah bertahun-tahun lahar hujan terjadi, warga tetap bertahan tinggal di permukiman yang berisiko tersebut. Kampung Jogoyudan termasuk ke area terdampak lahar hujan 2010 yang paling parah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses terbentuknya ketahanan warga RW 11 Kampung Jogoyudan pasca bencana lahar hujan dan bagaimana teori lokal ketahanan bagi warga RW 11 Kampung Jogoyudan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Data diambil dengan wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh kunci dan warga RW 11 Kampung Jogoyudan. Data diambil pada tahun 2014 yang terhitung empat tahun sejak terjadinya bencana lahar hujan. Data kemudian diinduksi dan menghasilkan pembahasan mengenai teori lokal ketahanan di RW 11 Kampung Jogoyudan Kota Yogyakarta. Berdasarkan analisis terhadap data, RW 11 Kampung Jogoyudan telah melalui masa sulit pasca bencana lahar hujan dan telah masuk dalam fase ketahanan. Kemudian, berdasarkan analisis lebih lanjut, didapatkan sebuah teori lokal bahwa ketahanan warga RW 11 Kampung Jogoyudan berasal dari proses yang merupakan gabungan dari keterpaksaan, tercipta keguyuban yang semakin baik, bantuan pihak eksternal yang mendukung, keterbiasan menghadapi bencana dan dilengkapi dengan konsep ketawakalan yang dimiliki warga. Teori lokal tersebut menunjukkan unsur manusia sebagai pemeran utama pembentuk ketahanan. Teori lokal ini berlaku secara terbatas dan hanya akan terbentuk dengan kondisi masyarakat yang serupa dengan RW 11 Kampung Jogoyudan Kota Yogyakarta.

Kali Code is a river located in the middle of the city of Yogyakarta. Its strategic location makes this riverbank was perfect place to stay in. As most of its residential location in the area are located in the riverbank, the housing area have higher risks for disaster. In addition, according to Government Rules(PP) Number 38 Year 2011, the housing at the first layer of the Code Riverbank has been classified as an area that should be river boundary. Lahars disaster happened after Merapi Eruption in 2010 was a catastrophic disaster that attacked the settlements of Code Riverbank. However, after years of lahars, people remain living in that vurnerable area. Kampung Jogoyudan is included to be the worst affected by the lahars. This research aims to determine the post-lahars disaster resilient construction of RW 11 Kampung Jogoyudan and to investigate the resilience local theory of resilience of them. The method of this research is phenomenology approach. Data were taken by using in-depth interviews with varoous key persons and residents of RW 11 Kampung Jogoyudan. Data were taken in 2014 that were four years since the lahars disaster.Then, the data analyzed by induction model and found about the resilience local theory which work in RW 11 Kampung Jogoyudan, Yogyakarta. Based on data analysis,, RW 11 Kampung Jogoyudan has been through a difficult time after the lahars disaster and has been entered resilient phase. Then, based on further analysis, there is a local theory about resilience in RW 11 Kampung Jogoyudan that derived from a process which is a combination of being forced, keguyuban(red-Javanese keguyuban means togetherness of society), external support, habitual and completed with the ketawakalan(red- Indonesian means defenselessness for things that happen, in this context, ketawakalan means active defenselessness after all of actions on recovery and disaster education process) concept of residents. This local theory shows that human element is the main part to construct the resilience. This local theory applies in limited and only applied if resident conditions similar to RW 11 Kampung Jogoyudan, Yogyakarta.

Kata Kunci : Ketahanan, permukiman bantaran kali, Kali Code, lahar hujan tahun 2010, Kota Yogyakarta/resilience, riverbank housings, Kali Code, lahars disaster 2010, Yogyakarta City

  1. S2-2016-359058-abstract.pdf  
  2. S2-2016-359058-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-359058-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-359058-title.pdf